Selasa, 09 Juni 2015

Pltyhelminthes

PRAKTIKUM V

Topik               : Platyhelminthes
Tujuan             : 1. Mengetahui ciri morfologi dari phylum Platyhelminthes.
                          2.  Mengamati cara gerak Platyhelminthes (Planaria).
                          3. Mengamati bagian-bagian tubuh/ ciri morfologi dari Fasciola heptica.
Hari/ Tanggal  : Kamis/ 26 Maret 2015
Tempat            : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

I.         ALAT DAN BAHAN
ALAT :
1.    Mikroskop                          6. Baki
2.    Kaca benda                         7. Cawan petri
3.    Kaca penutup                     8. Kaca arloji
4.    Kertas milimiter                  9. Pinset
5.    Alat tulis                             10. Kamera
BAHAN :
1.    Preparat/ awetan Planaria sp dan Fasciola hepatica
II.      CARA KERJA
Cara mendapatkan Planaria : habibat di perairan sungai, danau yang jernih, aliran air tidak terlalu deras dan dangkal, memberikan potongan daging kambing pada sela-sela batu dan tidak terbawa aliran air, tunggu beberapa saat. Kemudian mengangkat daging tadi dan mengambil planaria yang menempel pada daging dan menyimpan planaria yang didapatkan dalam toples yang ditutup dengan plastik hitam agar tidak terkena cahaya matahari secara langsung.
A.      Planaria
1.    Menyiapkan alat dan bahan.
2.    Mengamati Planaria yang diletakkan pada kaca benda dengan menggunakan mikroskop.
3.    Mengamati cara gerak hewan tersebut.
4.    Menggambar morfologi hewan tersebut dan mengamati bagaimana cara geraknya.
B.       Fasciola hepatica
1.    Meletakkan preparat/awetan Fasciola hepatica
2.    Mengamati dibawah mikroskop stuktur anatomi dari Fasciola hepatica, bagian mulut (anterior), sistem pencernaan, saraf, kelenjar vitellin, organ reproduksi
3.    Menggambarkan morfologi Fasciola hepatica dan memberi keterangan.
III.   TEORI DASAR
Platyhelminthes terdiri atas 3 kelas, yaitu : Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Turbellaria hidup bebas di dalam air atau di tempat yang lembab, Trematoda hidup sebagai parasit, dan Cestoda hidup sebagai parasit di dalam usus Vertebrata.
Planaria merupakan contoh dari kelas turbellaria. Planaria ini memiliki tubuh yang pipih, hidup di air tawar yang jernih dan tidak mengalir, biasanya berlindung di tempat-tempat yang teduh (di balik batu-batuan, di bawah daun yang jatuh),tubuh pipih dorsoventral, bagian kepala berbentuk segitiga dengan tonjolan dua keping yang terletak di sisi lateral yang disebut aurikel, bagian ekor meruncing. Di tengah-tengah bagian dorsal kepalanya terdapat bintik mata (berfungsi untuk membedakan gelap dan terang). Dekat pertenghan tubuh bagian ventral agak kearah ekor terdapat lubang mulut. Hewan ini tidak memiliki anus, mempunyai daya regenerasi yang sangat baik. Sedangkan pada Fasciola juga memiliki tubuh yang pipih, tidak bersegmen, pada bagian mulut terdapat penghisap dan kadang-kadang mempunyai kait-kait, dan biasanya hewan ini hermafrodit.
Turbellaria hidup bebas di dalam air atau di tempat yang lembab, Trematoda hidup sebagai parasit, dan Cestoda hidup sebagai parasit di dalam usus Vertebrata. Fasciola hefatica termasuk dalam kelas Trematoda.
Mulut Fasciola hepatica terletak di tengah-tengah alat isap depan. Makanannya terdiri dari jaringan atau cairan tubuh tuan rumahnya yang dihisap oleh alat hisap kemudian melalui mulut masuk ke dalam saluran pencernaannya. Kelas Trematoda terbagi menjadi 2 ordo : Monogenea dan Digenea. Jenis Monogenea hanya mempunyai satu tuan rumah saja. Telurnya yang dilepas ke dalam air tidak banyak jumlahnya, bahkan kadang-kadang hanya satu butir saja. Larva yang terjadi langsung melekat pada tuan rumahnya, misalnya ikan, katak, atau reptil. Kadang-kadang di dalam suatu perairan terdapat banyak sekali larva yang semacam itu sehingga dapat mematikan banyak anak ikan, misalnya jenis Gyrodactylus yang hidup pada sirip, kulit dan insang ikan mas. Jenis hewan ordo ini merupakan parasit luar (ektoparasit) Vertebrata ; pada manusia belum pernah didapat.  

IV.        HASIL PENGAMATAN
1.      Planaria sp
a.    Gambar pengamatan :
Keterangan :
1.       Eyespot
2.      Auricle
3.      Ovary
4.      Pharynx
5.      Gastrovascular cavity
 


                                                                                             
b.      1. Bintik mata
c.       2. Auricle
d.      3. Testis
e.       4. Ganglion
f.       5. Mulut
g.       







b. Foto pengamatan
Keterangan :
1.          Eyespot
2.         Auricle
3.         Ovary
4.         Pharynx
5.         Gastrovascular cavity
 









c. Foto literatur :
Keterangan :
1.       Eyespot
2.      Auricle
3.      Ovary
4.      Pharynx
5.      Gastrovascular cavity
 








                        Gambar 1. Planaria sp




2.      Fasciola hepatica
a.    Gambar pengamatan :
Keterangan :
1.        Ventosa oral
2.        Faringe musculosa
3.        Poro genital
4.        Ventosa ventral
5.        Intestino  ramificado

                                                                                 






b.    Foto pengamatan :
               
Keterangan :
1.    Ventosa oral
2.    Faringe musculosa
3.    Poro genita
4.    Ventosa ventral
5.    Intestino  ramificado


 















c.    Foto literatur :
Keterangan :
1.    Ventosa oral
2.    Faringe musculosa
3.    Poro genital
4.    Ventosa ventral
5.    Intestino  ramificado
 




Sumber: Anonim.b.2013



                        Gambar 2. Fasciola hepatica
V.      HASIL PENGAMATAN
1.  Planaria sp
Klasifikasi          :
Kingdom           : Animalia
Phylum              : Platyhelminthes
Class                  : Turbellaria
Ordo                  : Tricladida
Family                : Tricladidae
Genus                : Planaria
Spesies               : Planaria sp
(Sumber : Hegner, 1968)
Berdasarkan hasil pengamatan kami bentuk tubuh Planaria ini adalah pipih, dengan bagian kepala yang berbentuk seperti segitiga sedangkan bagian ekornya berbentuk meruncing. Planaria bergerak dengan cara merayap atau meluncur dengan jarak tempuh 1 cm selama 7,50 sekon. Bagian tubuh sebelah dorsal warnanya lebih gelap daripada tubuh sebelah ventral. Di tengah-tengah bagian dorsal kepalanya ditemukan sepasang bintik mata yang sensitif terhadap rangsangan sinar.
Planaria dapat membedakan gelap dan terang, namun demikian Planaria tidak dapat melihat. Kira-kira di dekat pertengahan tubuh bagian ventral agak ke arah ekor ditemukan lubang mulut. Lubang mulut ini berhubungan dengan kerongkongan atau pharynx yang dindingnya dilengkapi dengan otot daging sirkular maupun longitudinal. Kerongkongan ini dapat ditarik dan dijulurkan. Dalam posisi menjulur, kerongkongan tersebut bentuknya mirip dengan belalai, dan biasa disebut proboscis.
Di bagian kepala yaitu di bagian samping kanan dan kiri terdapat tonjolan yang menyerupai telinga yang biasa disebut aurikel. Tepat di bawah bagian kepala terdapat bagian tubuh menyempit yang menghubungkan bagian badan dan bagian kepala, disebut bagian leher. Sistem saluran pencernaan makanan Planaria terdiri dari : mulut, pharynx, esofagus dan usus. Mulut, terletak di bagian ventral dari tubuh, yaitu kira-kira dekat dengan pertengahan agak ke arah ekor. Sistem eksresi pada Planaria terdiri dari pembuluh-pembuluh yang bercabang-cabang yang mengadakan anyam-anyaman dan sel-sel yang berbentuk seperti kantung yang disebut sel api atau flame-cell. Flame sel atau sel api tersebut terletak tersebar di antara sel-sel tubuh lainnya terutama di bagian mesenkim.
Planaria sudah memiliki alat indera yang berupa bintik mata dan indera aurikel, yang keduanya terletak di bagian kepala. Planaria bersifat hermafrodit, maka di dalam tubuh terdapat alat kelamin jantan maupun alat kelamin betina
2.    Fasciola hepatica
Klasifikasi       :
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Platyhelminthes
Class                : Trematoda
Ordo                : Digenea
Familia            : Digeniadae
Genus              : Fasciola
Spesies            : Fasciola hepatica
(Sumber : Hegner, 1968 )
Berdasarkan hasil pengamatan Fasciola hepatica atau cacing hati ini termasuk dalam kelas trematoda. Kelompok cacing ini permukaan tubuhnya tidak bersilia. Tubuhnya ditutupi oleh kutikula. Tubuh Fasciola hepatica adalah triploblastik. Cacing hati ini hidup parasit pada sapi.
Mulut terletak di sebelah anterior. Di sekitar mulut terdapat alat hisap (sucker). Alat ini juga terdapat di daerah ventral. Kedua alat itu berfungsi sebagai alat penempel pada hospes. Lubang ekskresi terletak dekat akhir posterior, kecuali itu terdapat lubang lain sebagai akhir dari saluran Laurer.
Daur hidup Fasciola hepatica dimulai dari ternak yang mendapatkan infeksi karena memakan sayuran hijau yang mengandung metaserkaria (larva infektif cacing hati). Enambelas minggu kemudian cacing tumbuh menjadi dewasa dan tinggal di saluran empedu. Cacing dewasa memproduksi telur dan keluar bersama feses. Seekor cacing di dalam hati/empedu hewan ternak bisa bertelur sekitar 500.000 butir. Telur Fasciola hepatica menuju ke usus dan mengikuti perjalanan sisa makanan bersama aliran empedu.












VI.   KESIMPULAN
1.    Platyhelminthes merupakan cacing pipih yang mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral dan tidak mempunyai rongga tubuh atau coelom.
2.    Filum Platyhelminthes terbagi menjadi 3 kelas, yaitu kelas Turbellaria (cacing pipih berambut getar), kelas Trematoda (cacing hisap), dan kelas Cestoda (cacing pita).
3.    Planaria sp merupakan contoh dari kelas turbellaria memiliki tubuh yang pipih, hidup di air yang jernih, mulut terdapat pada bagian ventral, memiliki bentukan seperti mata, dan mempunyai auricle, hewan ini tidak memiliki anus serta mempunyai daya regenerasi yang sangat baik.
4.    Planaria bergerak dengan cara merayap dan meluncur.
5.    Fasciola hepatica termasuk dalam kelas Trematoda yang memiliki tubuh yang pipih, tidak bersegmen, pada bagian mulut terdapat penghisap dan kadang-kadang mempunyai kait-kait, dan biasanya hewan ini hermafrodit.
















VII.DAFTAR PUSTAKA

Gambar 1.
http://sharonhs-taxa-2013-p3.wikispaces.com/Planaria(Diakses pada tanggal : 30 Maret 2015)

Gambar 2.

Halang, Bunda. Dharmono, Mahrudin, M. Arsyad dan Amalia Rezeki. 2015. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. PMIPA FKIP UNLAM : Banjarmasin

Hegner, Robert.W. & Joseph G.Engemann. 1968. Invertebrates Zoologi.   London: The Macmillan Company Collier-Macmilllan Limited.

Rusyana, Adum. 2013. Zoologi Invertebrata. Bandung: Alfabeta







Tidak ada komentar:

Posting Komentar