Selasa, 24 Maret 2015

Daun Tunggal dan Bagian-Bagiannya

PRAKTIKUM I

Topik               : Daun Tunggal dan Bagian-Bagiannya
Tujuan             : Mengenal bagian-bagian daun dan ciri-ciri daun tunggal.
Hari / tanggal  : Kamis, 21 Februari 2015
Tempat            : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
 


I.                   ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan:
1.      Alat tulis
2.      Baki/nampan
Bahan yang digunakan:
1.      Daun Bambu (Bambusa sp.)
2.      Daun Tebu (Saccharum officinarum L.)
3.      Daun Pisang (Musa paradisiaca L.)
4.      Daun Jarak (Richinus communis L.)
5.      Daun Widelia (Widelia sp.)
6.      Daun Keladi (Colocasia sp.)
7.      Daun Mangga (Mangifera indica sp.)

II.                CARA KERJA
  1. Mengamati bagian-bagian daun: tangkai (petiolus), pelepah (vagina), helaian (lamina), lidah-lidah (ligula).
  2. Mengamati bangun daun: lanset, bulat telur, bulat telur terbalik, perisai, pita/ garis, dsb.
  3. Mengamati ujung daun: runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang/rata, berbelah, berduri.
  4. Mengamati pangkal daun: runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang/rata, berlekuk.
  5. Mengamati tepi daun: rata, bergigi, bergerigi, bergerigi ganda, beringgit, berombak, berlekuk, bercangap, berbagi.
  6. Mengamati daging daun: tipis seperti selaput, tipis lunak seperti kertas, seperti perkamen, seperti kulit, berdaging.
  7. Mengamati pertulangan daun: menyirip, menjari, melengkung, sejajar.
  8. Mengamati permukaan atas dan bawah daun: gundul, licin (mengkilap, suram, berselaput lilin), kasap, berkerut, berbinggul-binggul, berbulu (jarang, halus dan rapat, kasar).
  9. Mengamati warna daun permukaan atas dan bawah.
  10. Menggambar hasil pengamatan

III.             TEORI DASAR
Daun merupakan bagian dari tumbuhan yang paling penting dan umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang, bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat di atas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil. Daun berfungsi sebagai alat untuk:
  1. Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi)
  2. Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
  3. Penguapan air (transpirasi)
  4. Pernapasan (respirasi)
  1. Bagian-bagian daun
Daun lengkap terdiri atas tiga bagian, yaitu:
  1. Upih daun atau pelepah daun (vagina)
  2. Tangkai daun (petiolus)
  3. Helaian daun (lamina)
  1. Bangun / bentuk daun (circumscription)
Berdasarkan letak daun yang tersebar maka daun dibedakan empat golongan, yaitu daun dengan:
1.      Bagian yang terlebarnya kira-kira di tengah-tengah helaian daun.     Tumbuhan yang memiliki daun yang bagian terlebarnya terletak ditengah-tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya adalah bulat atau bundar (orbicularis), bangun perisai (pelilatus), jorong (ovalis atau ellipticus), memanjang (oblongus), dan bangun lanset (lanceolatus).
  1. Bagian yang terlebar di bawah tengah-tengah helaian daun.
            Daun-daun yang bagian yang terlebar di bawah tengah-tengah helaian daunnya dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
a.    Pangkal anak daunnya bertoreh. Dalam golongan ini didapati bentuk-bentuk daun seperti: bangun bulat telur (ovatus), bangun segitiga (triangularis), bangun delta (deltoideus), dan bangun belah ketupat (rhomboideus).
b.    Pangkal daun bertoreh atau berlekuk. Dalam golongan ini termasuk bentuk-bentuk daun seperti: bangun jantung (cordatus), bangun ginjal atau kerijal (reniformis), bangun anak panah (sagittatus), bangun tombak (hastatus), dan bangun bertelinga (auriculatus).
  1. Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah daun.
            Daun dengan bagian yang terlebar terletak di tengah-tengah daun kemongkinan bangun daunnya adalah bagun bulat telur sungsang (obcordatus), bagun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus), dan bangun sudip atau bangun spatel atau solet (spathulatus).
  1. Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal k eujung dapat dikatakan sama lebarnya.
            Dalam golongan ini termasuk daun-daun tumbuhan yang biasanya sempit, atau lebarnya jauh berbeda jika di bandingkan dengan panjang daunnya. Pada umumnya bentuk daun yang dari pangkal ke ujung sama lebarnya adalah bangun garis (linearis), bangun pita (ligulatus), bangun pedang (ensiformis), bangun paku atau dabus (subulatus), bangun jarum (mucronatus).
  1. Ujung daun (Afex folli) dan pangkal daun (basis)
Ujung dan pangkal daun memperlihatkan bentuk yang beraneka rupa. Ada tujuh bentuk ujung daun yang sering kita jumpai yaitu runcing (acutus), meruncing (acum      inatus), tumpul (obtucus), membulat (rotundus), romping, terbelah (retusus), dan berduri (mucronatus).
  1. Susunan tulang daun (nervatio atau venation)
Tulang-tulang daun adalah bagian daun yang berfungsi untuk memberi kekuatan pada daun atau sebagai penguat dan jalan untuk pengangkutan zat-zat. Menurut besar kecilnya tulang-tulang daun dibedakan dalam tiga macam, yaitu ibu tulang daun (costa), tulang-tulang cabang (nervus lateralis), dan urat-uratdaun (vena). Berdasarkan arah tulang-tulang cabang yang besar pada helaian daun, dapat dibedakan beberapa macam susunan tulang daun dan berdasarkan susunan tulangnya dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu daun-daun yang bertulang menyirip  (pennanervis), daun-daun yang bertulang menjari (palminervis), daun-daun yang bertulang melengkung (cervinervis), dan daun-daun yang bertulang sejajar atau bertulang lurus (rectinervis).
  1. Tepi daun (margo folli)
Secara garis besar daun dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu rata (integer) dan bertoreh (divisus). Toreh-toreh pada tepi daun sangat beranekaragam sifatnya. Biasanya toreh-toreh daun pada tepi daun dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
1.    Tepi daun dengan toreh yang merdeka.
            Tepi daun dengan toreh yang merdeka banyak pula ragamnya, namun yang sering kita jumpai adalah tepi daun yang dinamakan bergerigi (serratus), bergerigi ganda/rangkap (bisseratus), bergigi (dentatus), beringgit (crenatus), dan berombak (repandus).
2.    Toreh daun dengan toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya.
            Berdasarkan dalamnya toreh-toreh pada tepi daun dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: berlekuk (lobatus), bercangap (fissus), dan berbagi (pertitus).
  1. Daging daun (intervenium)
Daging daun (intervenium) adalah bagian daun yang terdapat di antara tualng-tulang daun dan urat-urat daun. Di bagian ini zat-zat yang diambil dari luardiubah menjadi zat-zat yang sesuai dengan keperluan kehidupan tumbuhan. Tebal tipisnya helaian daun tergnatung dari tebalnya daging daunnya. Oleh karena itu daging daun dapat bersifat seperti selaput (membranceus), seperti kertas (papyraceus) atau (chartaceus), tipis lunak (herbaccus), seperti perkamen (perkamenteus), seperti kulit belulang (cortacius), dan berdaging (carnosus).

  1. Warna daun
Secara umum kita ketahui bahwa daun berwarna hijau, namun tidak jarang kita jumpai daun yang warnanya tidak hijau. Selain itu warna hijau pada pada daun dapat memperlihatkan banyak variasi/nuansa, misalnya merah, hijau bercampur atau tertutup warna merah, atau hijau kekuningan.
  1. Permukaan daun
Pada umumnya warna daun pada sisi atas dan bawah jelas berbeda, biasanya sisi atas tampak lebih hijau, licin, atau mengkilat jika dibandingkan dengan sisi bawah daun. Kadang-kadang pada permukaan daun terdapat alat-alat tambahan yang berupa sisik, rambut-rambut, duri, dan lain-lain. Oleh karena itu orang membedakan permukaan daun ada yang licin (laevis), gundul (glaber), kasap (scaber), berkerut (rugosus), berbingkul-bingkul (bullatus), berbulu (pilosus), berbulu halus atau rapat (villosus), berbulu kasar (hispidus), dan bersisik (lepidus).

IV.             HASIL PENGAMATAN
A.  Tabel Pengamatan

No



Nama tumbuhan

Bangun daun

Ujung daun

Pangkal daun

Tepi daun

Daging daun
Permukaan atas dan bawah daun

Warna daun

Atas

Bawah
1.
Daun bambu (Bambusa sp.)
Pita
Runcing
Membulat
Rata
Tipis seperti selaput
Licin
Licin
Hijau
2.
Daun tebu (Saccharum officinarum L.)
Garis
Runcing
Rata
Rata
Seperti perkamen
Berbulu kasar
Licin
Hijau
3.
Daun pisang
 ( Musa parasidiaca L.)
Jorong
Tumpul
Tumpul
Rata
Seperti kertas
Licin
Selaput lilin
Hijau
4.
Daun jarak (Ricinus communis L.)
Perisai
Meruncing
Pertemuan tepi daun pada
pangkal pada sisi yg sama terhadap batang sesuai dg letak daun pada batang
Bercangap menjari
Tipis seperti selaput
Licin
Kasar
Hijau ke- merah-merahan
5.
Daun widelia (Widelia sp.)
Bulat telur
Runcing
Runcing
Bergerigi
Tipis seperti selaput
Berkerut
Berbulu kasar
Hijau tua
6.
Daun keladi (Colocasia sp.)
Perisai
Runcing
Pertemuan tepi daun pada pangkal pada sisi yg sama terhadap batang sesuai dg letak daun pada batang
Rata
Tipis lunak
Licin
Ka-sap
Hijau
ke
kuning -kuningan
7.
Daun mangga (Mangifera indica L.)
Me-manjang
Runcing
Runcing
Rata
Seperti kertas
Licin
Kasap
Hijau

 

B.  Gambar Hasil Pengamatan dibandingkan dengan literatur:
1.      Daun bambu (Bambusa sp.)
a.    Gambar menurut pengamatan :
Keterangan :

1.    Pelepah daun (vagina)
2.    Tangkai daun (petiolus)
3.    Helaian daun (lamina)
4.    Ibu tulang daun (costa)
5.    Pangkal daun (basis folli)
6.    Ujung daun (apex folli)
7.    Tepi daun (margo folli)

 











b.   Gambar  literatur :
Keterangan :

1.    Pelepah daun (vagina)
2.    Tangkai daun (petiolus)
3.    Helaian daun (lamina)
4.    Ibu tulang daun (costa)
5.    Pangkal daun (basis folli)
6.    Ujung daun (apex folli)
7.    Tepi daun (margo folli)
















            Gambar 1. Daun Bambu










2.      Daun Tebu (Saccharum officinarum L.)

a.    Gambar menurut pengamatan :

Keterangan :

1.    Pelepah daun (vagina)
2.    Helaian daun (lamina)
3.    Ibu tulang daun (costa)
4.    Pangkal daun (basis folli)
5.    Ujung daun (apex folli)
6.    Tepi daun (margo folli)

 















           
b.   Gambar  literatur :

Keterangan :

1.    Pelepah daun (vagina)
2.    Helaian daun (lamina)
3.    Ibu tulang daun (costa)
4.    Pangkal daun (basis folli)
5.    Ujung daun (apex folli)
6.    Tepi daun (margo folli)


            Gambar 2. Daun Tebu










3.      Daun Pisang (Musa parasidiaca L.)

a.    Gambar menurut pengamatan :

Keterangan :

1.    Pelepah daun (vagina)
2.    Tangkai daun (petiolus)
3.    Helaian daun (lamina)
4.    Ibu tulang daun (costa)
5.    Pangkal daun (basis folli)
6.    Ujung daun (apex folli)
7.    Tepi daun (margo folli)

 















           
b.   Gambar menurut literatur :
Keterangan :

1.    Pelepah daun (vagina)
2.    Tangkai daun (petiolus)
3.    Helaian daun (lamina)
4.    Ibu tulang daun (costa)
5.    Pangkal daun (basis folli)
6.    Ujung daun (apex folli)
7.      Tepi daun (margo folli)

 



            Gambar 3. Daun Pisang










4.      Daun Jarak (Ricinus communis L.)

a.    Gambar menurut pengamatan :

Keterangan :

1.    Pelepah daun (vagina)
2.    Tangkai daun (petiolus)
3.    Helaian daun (lamina)
4.    Ibu tulang daun (costa)
5.    Pangkal daun (basis folli)
6.    Ujung daun (apex folli)
7.    Tepi daun (margo folli)
8.    Urat -urat daun

 















           

b.   Gambar menurut literatur :

Keterangan :

1.    Pelepah daun (vagina)
2.    Tangkai daun (petiolus)
3.    Helaian daun (lamina)
4.    Ibu tulang daun (costa)
5.    Pangkal daun (basis folli)
6.    Ujung daun (apex folli)
7.    Tepi daun (margo folli)
8.    Urat -urat daun

           
            Gambar 4. Daun Jarak
           






5.      Daun Widelia (Widelia sp.)

a.    Gambar menurut pengamatan :

Keterangan :

1.    Pelepah daun (vagina)
2.    Tangkai daun (petiolus)
3.    Helaian daun (lamina)
4.    Ibu tulang daun (costa)
5.    Pangkal daun (basis folli)
6.    Ujung daun (apex folli)
7.    Tepi daun (margo folli)
8.    Tulang-tulang cabang (nervus lateralis)

 















           



b.   Gambar menurut literatur :

Keterangan :

1.    Pelepah daun (vagina)
2.    Tangkai daun (petiolus)
3.    Helaian daun (lamina)
4.    Ibu tulang daun (costa)
5.    Pangkal daun (basis folli)
6.    Ujung daun (apex folli)
7.    Tepi daun (margo folli)
8.    Tulang-tulang cabang (nervus lateralis)



Gambar 5. Daun Widelia




6.      Daun Keladi (Colocasia sp.)

a.    Gambar menurut pengamatan :

Keterangan :

1.    Pelepah daun (vagina)
2.    Tangkai daun (petiolus)
3.    Helaian daun (lamina)
4.    Ibu tulang daun (costa)
5.    Pangkal daun (basis folli)
6.    Ujung daun (apex folli)
7.    Tepi daun (margo folli)
8.    Tulang-tulang cabang (nervus lateralis)

 



















b.   Gambar meurut literatur :
Keterangan :

1.    Pelepah daun (vagina)
2.    Tangkai daun (petiolus)
3.    Helaian daun (lamina)
4.    Ibu tulang daun (costa)
5.    Pangkal daun (basis folli)
6.    Ujung daun (apex folli)
7.    Tepi daun (margo folli)
8.    Tulang-tulang daun (nervus lateralis)

 



            Gambar 6. Daun Keladi




7.      Daun Mangga (Mangifera indica L.)

a.    Gambar menurut pengamatan :

Keterangan :

1.    Tangkai daun (petiolus)
2.    Helaian daun (lamina)
3.    Ibu tulang daun (costa)
4.    Pangkal daun (basis folli)
5.    Ujung daun (apex folli)
6.    Tepi daun (margo folli)
7.    Tulang-tulang cabang (nervus lateralis)
8.     

 

















b.   Gambar menurut literatur :

Keterangan :

1.    Tangkai daun (petiolus)
2.    Helaian daun (lamina)
3.    Ibu tulang daun (costa)
4.    Pangkal daun (basis folli)
5.    Ujung daun (apex folli)
6.    Tepi daun (margo folli)
7.    Tulang-tulang cabang (nervus lateralis)
8.     


            Gambar 7. Daun Mangga








V.                ANALISIS DATA

1. Daun Bambu (Bambusa sp.)
Daun bambu merupakan daun tunggal yang mempunyai bagian-bagian berupa upih atau pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daunnya  berbentuk pita dengan tulang daun sejajar dan ujung daun meruncing. Tepi daun rata dan pangkal daun membulat. Daging daun tipis seperti perkamen. Permukaan atas dan bawah daun licin. Warna daunnya hijau. Mempunyai ibu tulang daun (costa) yang ada di tengah, berukuran besar membujur daun dari pangkal sampai ujung.
Klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Liliopsida
Subclassis        : Commelinidae
Ordo                : Cyperales
Familia            : Poaceae (Gramine)
Genus              : Bambusa
Spesies            : Bambusa sp.
(Sumber : Cronquist. 1981)
 2.  Daun Tebu (Saccharum officinarum L.)
Daun tebu merupakan daun tunggal yang tidak lengkap karena tidak mempunyai tangkai daun (petiolus). Bentuk daunnya seperti garis dengan ujung daun yang runcing dan pangkal daun berbentuk rata/merompang, sementara tepi daunnya rata. Permukaan atas daun berbulu kasar dan bagian bawahnya licin. Daging daunnya seperti perkamen dan warna daunnya hijau.
Klasifikasi:
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Liliopsida
Sub classis       : Commelinidae
Ordo                : Cyperales
Familia            : Poaceae (Gramine)
Genus              : Saccharum
Spesies            : Saccharum officinarum L.
(Sumber : Cronquist. 1981)
  1. Daun Pisang (Musa paradisiaca L.)
Daun pisang merupakan daun tunggal yang mempunyai bagian–bagian daun lengkap berupa pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun pisang berbentuk jorong dengan ujung daun yang tumpul, dan pangkal daunnya  juga tumpul. Tepi daunnya rata dengan pertulangan daun yang menyirip. Permukaan atasnya licin dan permukaan bawahnya berselaput lilin (pruinosus). Daging daunnnya seperti kertas dan warna daunnya hijau.
Klasifikasi:
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Liliopsida
Sub classis       : Zingiberidae
Ordo                : Zingiberales
Familia            : Musaceae
Genus              : Musa
Spesies            : Musa paradisiaca L.
(Sumber : Cronquist. 1981)
  1. Daun Jarak (Richinus communis L.)
Daun jarak berbentuk perisai, mempunyai tangkai daun yang tidak tertanam pada pangkal daun, namun terletak di tengah helaian daun. Tepi daunnya bercangap menjari. Ujung daunnya meruncing. Pada pangkal daun terjadi pertemuan tepi daun pada pangkal sisi yang sama terhadap batang sesuai dengan letak daun pada batang. Permukaan daun pada bagian atasnya licin dan bagian bawahnya kasar. Daging daunnya tipis seperti selaputdan daunnya berwarna hijau kemerah-merahan.
Klasifikasi:
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub classis       : Rosidae
Ordo                : Euphorbiales
Familia            : Euphorbiaceae
Genus              : Ricinus
Spesies            : Richinus communis L.
(Sumber : Cronquist. 1981)
  1. Daun Widelia (Widelia sp. )
Daun Widelia merupakan daun tunggal yang terdiri dari bagian berupa pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Bentuk daunnya bulat dengan ujung daun runcing, dan pangkal daun runcing dengan tepi daunnya bergerigi. Daun Widelia berwarna hijau, dengan permukaan atas daun berkerut dan permukaan bawahnya berbulu kasar. Daging daunnya tipis seperti  selaput.
Klasifikasi:                                                                       
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Subclassis        : Asteridae
Ordo                : Asterirales
Familia            : Asteraceae
Genus              : Widelia
Species            : Widelia sp.
(Sumber : Cronquist. 1981)


  1. Daun Keladi (Colocasia sp)
Daun Keladi mempunyai bagian daun yang lengkap karena memiliki pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun berupa bangun perisai. Ujung daunnya runcing. Pada pangkal daun terjadi pertemuan tepi daun pada pangkal sisi yang sama terhadap batang sesuai dengan letak daun pada batang. Warna daunnya hijau kekuning-kuningan. Permukaan daun licin dan permukaan bawahnyakasap.
Klasifikasi:
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Liliopsida
Subclassis        : Arecidae
Ordo                : Arales
Familia            : Areceae
Genus              : Colocasia
Spesies            : Colocasia sp.
(Sumber : Cronquist. 1981)
  1. Daun Mangga (Mangifera indica L.)
Daun Mangga hanya terdiri dari tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina) sehingga disebut daun tak lengkap. Daun mangga berbetuk memanjang dengan ujung daun runcing dan pangkal daunnya juga runcing. Tepi daun Mangga rata dengan pertulangan daun yang menyirip. Permukaan atas daun licin, dan permukaan bawahnya kasap. Daun berwarna hijau dan dagingnya seperti kertas.
Klasifikasi:
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnopsida
Subclassis        : Rosidae
Ordo                : Sapindales
Familia            : Arnacardiceae
Genus              : Mangifera
Species            : Mangifera indica L.
(Sumber : Cronquist. 1981)






VI.             KESIMPULAN
  1. Daun tunggal (folium simplex) yaitu apabila pada tangkai daun hanya terdapat satu helaian daun saja.
  2. Daun  lengkap adalah daun yang memiliki bagian berupa pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun lengkap terdapat pada daun Pisang, daun Keladi dan daun Bambu.
  3. Daun yang tidak lengkap terdapat pada daun Tebu dan daun Mangga.
  4. Sifat-sifat daun yang dipakai untuk pengelompokkan adalah bentuk bangun, ujung daun, pangkal daun, daging daun, tepi daun, permukaan atas dan bawah daun dan sifat lainnya.
  5. Ujung daun yang runcing terdapat pada daun Bambu, daun Tebu, Daun Widelia, daun Keladi dan daun Mangga.
  6. Pada umumnya daun berwarna hijau tetapi ada juga yang tidak berwarna hijau seperti pada daun Jarak (Ricinus communis L.) yang berwarna hijau kemerah-merahan dan pada daun Keladi (Colocasia sp.) yang berwarna hijau kekuning-kuningan.

VII.          DAFTAR PUSTAKA
a.    Daftar pustaka buku :

Amintarti, Sri. 2015. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. PMIPA FKIP UNLAM: Banjarmasin.

Cronquist, A. 1981. An Integrated System of Flowering Plants. Columbia University: New York.

Dasuki, Undang A.1994. Sistematik Tumbuhan Tinggi. ITB: Bandung.

Tjitrosoepomo, G. 2013. Morfologi Tumbuhan. UGM Press: Yogyakarta.

b.     Daftar pustaka gambar :

Di akses pada tanggal : 27 Februari 2015

Di akses pada tanggal : 27 Februari 2015

Di akses pada tanggal : 27 Februari 2015

Di akses pada tanggal : 27 Februari 2015

Di akses pada tanggal : 27 Februari 2015

Di akses pada tanggal : 27 Februari 2015

Di akses pada tanggal : 27 Februari 2015




































Tidak ada komentar:

Posting Komentar