PRAKTIKUM I
Topik : Daun Tunggal dan
Bagian-Bagiannya
Tujuan
: Mengenal bagian-bagian daun dan ciri-ciri daun tunggal.
Hari / tanggal : Kamis, 21 Februari 2015
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP
UNLAM Banjarmasin
I.
ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan:
1.
Alat tulis
2.
Baki/nampan
Bahan yang digunakan:
1.
Daun Bambu (Bambusa
sp.)
2.
Daun Tebu (Saccharum
officinarum L.)
3.
Daun Pisang (Musa
paradisiaca L.)
4.
Daun Jarak (Richinus
communis L.)
5.
Daun Widelia (Widelia
sp.)
6.
Daun Keladi (Colocasia
sp.)
7.
Daun Mangga (Mangifera
indica sp.)
II.
CARA KERJA
- Mengamati bagian-bagian daun: tangkai (petiolus), pelepah (vagina), helaian (lamina), lidah-lidah (ligula).
- Mengamati bangun daun: lanset, bulat telur, bulat telur terbalik, perisai, pita/ garis, dsb.
- Mengamati ujung daun: runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang/rata, berbelah, berduri.
- Mengamati pangkal daun: runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang/rata, berlekuk.
- Mengamati tepi daun: rata, bergigi, bergerigi, bergerigi ganda, beringgit, berombak, berlekuk, bercangap, berbagi.
- Mengamati daging daun: tipis seperti selaput, tipis lunak seperti kertas, seperti perkamen, seperti kulit, berdaging.
- Mengamati pertulangan daun: menyirip, menjari, melengkung, sejajar.
- Mengamati permukaan atas dan bawah daun: gundul, licin (mengkilap, suram, berselaput lilin), kasap, berkerut, berbinggul-binggul, berbulu (jarang, halus dan rapat, kasar).
- Mengamati warna daun permukaan atas dan bawah.
- Menggambar hasil pengamatan
III.
TEORI DASAR
Daun merupakan bagian dari tumbuhan yang paling
penting dan umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya
terdapat pada batang, bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun
dinamakan buku-buku (nodus) batang,
dan tempat di atas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan
ketiak daun (axilla). Daun biasanya
tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil. Daun
berfungsi sebagai alat untuk:
- Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi)
- Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
- Penguapan air (transpirasi)
- Pernapasan (respirasi)
- Bagian-bagian
daun
Daun lengkap terdiri atas tiga bagian, yaitu:
- Upih daun atau pelepah daun (vagina)
- Tangkai daun (petiolus)
- Helaian daun (lamina)
- Bangun / bentuk
daun (circumscription)
Berdasarkan letak daun yang tersebar maka daun
dibedakan empat golongan, yaitu daun dengan:
1.
Bagian yang terlebarnya kira-kira di tengah-tengah
helaian daun. Tumbuhan yang memiliki
daun yang bagian terlebarnya terletak ditengah-tengah helaian daun kemungkinan
bangun daunnya adalah bulat atau bundar (orbicularis),
bangun perisai (pelilatus), jorong (ovalis atau ellipticus), memanjang (oblongus),
dan bangun lanset (lanceolatus).
- Bagian yang terlebar di bawah tengah-tengah helaian daun.
Daun-daun
yang bagian yang terlebar di bawah tengah-tengah helaian daunnya dibedakan
dalam dua golongan, yaitu:
a. Pangkal
anak daunnya bertoreh. Dalam golongan ini didapati bentuk-bentuk daun seperti:
bangun bulat telur (ovatus), bangun
segitiga (triangularis), bangun delta
(deltoideus), dan bangun belah
ketupat (rhomboideus).
b. Pangkal
daun bertoreh atau berlekuk. Dalam golongan ini termasuk bentuk-bentuk daun
seperti: bangun jantung (cordatus),
bangun ginjal atau kerijal (reniformis),
bangun anak panah (sagittatus),
bangun tombak (hastatus), dan bangun bertelinga
(auriculatus).
- Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah daun.
Daun
dengan bagian yang terlebar terletak di tengah-tengah daun kemongkinan bangun
daunnya adalah bagun bulat telur sungsang (obcordatus),
bagun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus),
dan bangun sudip atau bangun spatel atau solet (spathulatus).
- Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal k eujung dapat dikatakan sama lebarnya.
Dalam
golongan ini termasuk daun-daun tumbuhan yang biasanya sempit, atau lebarnya
jauh berbeda jika di bandingkan dengan panjang daunnya. Pada umumnya bentuk
daun yang dari pangkal ke ujung sama lebarnya adalah bangun garis (linearis), bangun pita (ligulatus), bangun pedang (ensiformis), bangun paku atau dabus (subulatus), bangun jarum (mucronatus).
- Ujung daun (Afex folli) dan pangkal daun (basis)
Ujung dan pangkal daun memperlihatkan bentuk yang
beraneka rupa. Ada tujuh bentuk ujung daun yang sering kita jumpai yaitu
runcing (acutus), meruncing (acum inatus),
tumpul (obtucus), membulat (rotundus), romping, terbelah (retusus), dan berduri (mucronatus).
- Susunan tulang
daun (nervatio atau venation)
Tulang-tulang daun adalah bagian daun yang berfungsi
untuk memberi kekuatan pada daun atau sebagai penguat dan jalan untuk
pengangkutan zat-zat. Menurut besar kecilnya tulang-tulang daun dibedakan dalam
tiga macam, yaitu ibu tulang daun (costa),
tulang-tulang cabang (nervus lateralis),
dan urat-uratdaun (vena). Berdasarkan
arah tulang-tulang cabang yang besar pada helaian daun, dapat dibedakan
beberapa macam susunan tulang daun dan berdasarkan susunan tulangnya dapat
dibedakan menjadi empat golongan, yaitu daun-daun yang bertulang menyirip (pennanervis),
daun-daun yang bertulang menjari (palminervis),
daun-daun yang bertulang melengkung (cervinervis),
dan daun-daun yang bertulang sejajar atau bertulang lurus (rectinervis).
- Tepi daun (margo folli)
Secara garis besar daun dapat
dibedakan dalam dua macam, yaitu rata (integer)
dan bertoreh (divisus). Toreh-toreh
pada tepi daun sangat beranekaragam sifatnya. Biasanya toreh-toreh daun pada
tepi daun dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
1.
Tepi daun dengan toreh yang merdeka.
Tepi
daun dengan toreh yang merdeka banyak pula ragamnya, namun yang sering kita
jumpai adalah tepi daun yang dinamakan bergerigi (serratus), bergerigi ganda/rangkap (bisseratus), bergigi (dentatus),
beringgit (crenatus), dan berombak (repandus).
2.
Toreh daun dengan toreh-toreh yang mempengaruhi
bentuknya.
Berdasarkan
dalamnya toreh-toreh pada tepi daun dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
berlekuk (lobatus), bercangap (fissus), dan berbagi (pertitus).
- Daging daun (intervenium)
Daging daun (intervenium) adalah bagian daun yang
terdapat di antara tualng-tulang daun dan urat-urat daun. Di bagian ini zat-zat
yang diambil dari luardiubah menjadi zat-zat yang sesuai dengan keperluan
kehidupan tumbuhan. Tebal tipisnya helaian daun tergnatung dari tebalnya daging
daunnya. Oleh karena itu daging daun dapat bersifat seperti selaput (membranceus), seperti kertas (papyraceus) atau (chartaceus), tipis lunak (herbaccus),
seperti perkamen (perkamenteus),
seperti kulit belulang (cortacius),
dan berdaging (carnosus).
- Warna daun
Secara umum kita ketahui bahwa
daun berwarna hijau, namun tidak jarang kita jumpai daun yang warnanya tidak
hijau. Selain itu warna hijau pada pada daun dapat memperlihatkan banyak
variasi/nuansa, misalnya merah, hijau bercampur atau tertutup warna merah, atau
hijau kekuningan.
- Permukaan daun
Pada umumnya warna daun pada sisi
atas dan bawah jelas berbeda, biasanya sisi atas tampak lebih hijau, licin,
atau mengkilat jika dibandingkan dengan sisi bawah daun. Kadang-kadang pada
permukaan daun terdapat alat-alat tambahan yang berupa sisik, rambut-rambut,
duri, dan lain-lain. Oleh karena itu orang membedakan permukaan daun ada yang
licin (laevis), gundul (glaber), kasap (scaber), berkerut (rugosus),
berbingkul-bingkul (bullatus),
berbulu (pilosus), berbulu halus atau
rapat (villosus), berbulu kasar (hispidus), dan bersisik (lepidus).
IV.
HASIL
PENGAMATAN
A. Tabel Pengamatan
No
|
Nama tumbuhan
|
Bangun daun
|
Ujung daun
|
Pangkal daun
|
Tepi daun
|
Daging daun
|
Permukaan atas dan bawah daun
|
Warna daun
|
|
Atas
|
Bawah
|
||||||||
1.
|
Daun bambu (Bambusa sp.)
|
Pita
|
Runcing
|
Membulat
|
Rata
|
Tipis seperti selaput
|
Licin
|
Licin
|
Hijau
|
2.
|
Daun tebu (Saccharum officinarum L.)
|
Garis
|
Runcing
|
Rata
|
Rata
|
Seperti perkamen
|
Berbulu kasar
|
Licin
|
Hijau
|
3.
|
Daun pisang
( Musa
parasidiaca L.)
|
Jorong
|
Tumpul
|
Tumpul
|
Rata
|
Seperti kertas
|
Licin
|
Selaput lilin
|
Hijau
|
4.
|
Daun jarak (Ricinus communis L.)
|
Perisai
|
Meruncing
|
Pertemuan tepi daun
pada
pangkal pada sisi yg
sama terhadap batang sesuai dg letak daun pada batang
|
Bercangap menjari
|
Tipis seperti selaput
|
Licin
|
Kasar
|
Hijau ke-
merah-merahan
|
5.
|
Daun widelia (Widelia sp.)
|
Bulat telur
|
Runcing
|
Runcing
|
Bergerigi
|
Tipis seperti selaput
|
Berkerut
|
Berbulu kasar
|
Hijau tua
|
6.
|
Daun keladi (Colocasia sp.)
|
Perisai
|
Runcing
|
Pertemuan tepi daun
pada pangkal pada sisi yg sama terhadap batang sesuai dg letak daun pada
batang
|
Rata
|
Tipis lunak
|
Licin
|
Ka-sap
|
Hijau
ke
kuning -kuningan
|
7.
|
Daun mangga (Mangifera indica L.)
|
Me-manjang
|
Runcing
|
Runcing
|
Rata
|
Seperti kertas
|
Licin
|
Kasap
|
Hijau
|
B. Gambar Hasil Pengamatan dibandingkan dengan
literatur:
1. Daun bambu (Bambusa sp.)
a. Gambar menurut pengamatan :
Keterangan :
1.
Pelepah daun (vagina)
2.
Tangkai daun (petiolus)
3.
Helaian daun (lamina)
4.
Ibu tulang daun (costa)
5.
Pangkal daun (basis
folli)
6.
Ujung daun (apex
folli)
7.
Tepi daun (margo
folli)
|
b. Gambar literatur :
Keterangan :
1.
Pelepah daun (vagina)
2.
Tangkai daun (petiolus)
3.
Helaian daun (lamina)
4.
Ibu tulang daun (costa)
5.
Pangkal daun (basis
folli)
6.
Ujung daun (apex
folli)
7.
Tepi daun (margo
folli)
|
Gambar 1.
Daun Bambu
2.
Daun Tebu (Saccharum officinarum L.)
a. Gambar menurut pengamatan :
Keterangan :
1.
Pelepah daun (vagina)
2.
Helaian daun (lamina)
3.
Ibu tulang daun (costa)
4.
Pangkal daun (basis
folli)
5.
Ujung daun (apex
folli)
6.
Tepi daun (margo
folli)
|
b. Gambar literatur :
Keterangan :
1.
Pelepah daun (vagina)
2.
Helaian daun (lamina)
3.
Ibu tulang daun (costa)
4.
Pangkal daun (basis
folli)
5.
Ujung daun (apex
folli)
6.
Tepi daun (margo
folli)
|
Gambar 2.
Daun Tebu
3.
Daun Pisang (Musa parasidiaca L.)
a. Gambar menurut pengamatan :
Keterangan :
1.
Pelepah daun (vagina)
2.
Tangkai daun (petiolus)
3.
Helaian daun (lamina)
4.
Ibu tulang daun (costa)
5.
Pangkal daun (basis
folli)
6.
Ujung daun (apex
folli)
7.
Tepi daun (margo
folli)
|
b. Gambar menurut literatur :
Keterangan :
1.
Pelepah daun (vagina)
2.
Tangkai daun (petiolus)
3.
Helaian daun (lamina)
4.
Ibu tulang daun (costa)
5.
Pangkal daun (basis
folli)
6.
Ujung daun (apex
folli)
7.
Tepi daun (margo
folli)
|
Gambar 3.
Daun Pisang
4.
Daun Jarak (Ricinus communis L.)
a. Gambar menurut pengamatan :
Keterangan :
1.
Pelepah daun (vagina)
2.
Tangkai daun (petiolus)
3.
Helaian daun (lamina)
4.
Ibu tulang daun (costa)
5.
Pangkal daun (basis
folli)
6.
Ujung daun (apex
folli)
7.
Tepi daun (margo
folli)
8.
Urat -urat daun
|
b. Gambar menurut literatur :
Keterangan :
1.
Pelepah daun (vagina)
2.
Tangkai daun (petiolus)
3.
Helaian daun (lamina)
4.
Ibu tulang daun (costa)
5.
Pangkal daun (basis
folli)
6.
Ujung daun (apex
folli)
7.
Tepi daun (margo
folli)
8.
Urat -urat daun
|
Gambar 4.
Daun Jarak
5.
Daun Widelia (Widelia sp.)
a. Gambar menurut pengamatan :
Keterangan :
1.
Pelepah daun (vagina)
2.
Tangkai daun (petiolus)
3.
Helaian daun (lamina)
4.
Ibu tulang daun (costa)
5.
Pangkal daun (basis
folli)
6.
Ujung daun (apex
folli)
7.
Tepi daun (margo
folli)
8.
Tulang-tulang cabang (nervus lateralis)
|
b. Gambar menurut literatur :
Keterangan :
1.
Pelepah daun (vagina)
2.
Tangkai daun (petiolus)
3.
Helaian daun (lamina)
4.
Ibu tulang daun (costa)
5.
Pangkal daun (basis
folli)
6.
Ujung daun (apex
folli)
7.
Tepi daun (margo
folli)
8.
Tulang-tulang cabang (nervus lateralis)
|
Gambar 5. Daun Widelia
6.
Daun Keladi (Colocasia sp.)
a. Gambar menurut pengamatan :
Keterangan :
1.
Pelepah daun (vagina)
2.
Tangkai daun (petiolus)
3.
Helaian daun (lamina)
4.
Ibu tulang daun (costa)
5.
Pangkal daun (basis
folli)
6.
Ujung daun (apex
folli)
7.
Tepi daun (margo
folli)
8.
Tulang-tulang cabang (nervus lateralis)
|
b. Gambar meurut literatur :
Keterangan :
1.
Pelepah daun (vagina)
2.
Tangkai daun (petiolus)
3.
Helaian daun (lamina)
4.
Ibu tulang daun (costa)
5.
Pangkal daun (basis
folli)
6.
Ujung daun (apex
folli)
7.
Tepi daun (margo
folli)
8.
Tulang-tulang daun (nervus lateralis)
|
Gambar 6.
Daun Keladi
7.
Daun Mangga (Mangifera indica L.)
a. Gambar menurut pengamatan :
Keterangan :
1.
Tangkai daun (petiolus)
2.
Helaian daun (lamina)
3.
Ibu tulang daun (costa)
4.
Pangkal daun (basis
folli)
5.
Ujung daun (apex
folli)
6.
Tepi daun (margo
folli)
7.
Tulang-tulang cabang (nervus lateralis)
8.
|
b. Gambar menurut literatur :
Keterangan :
1.
Tangkai daun (petiolus)
2.
Helaian daun (lamina)
3.
Ibu tulang daun (costa)
4.
Pangkal daun (basis
folli)
5.
Ujung daun (apex
folli)
6.
Tepi daun (margo
folli)
7.
Tulang-tulang cabang (nervus lateralis)
8.
|
Gambar 7.
Daun Mangga
V.
ANALISIS
DATA
1. Daun Bambu (Bambusa sp.)
Daun bambu merupakan daun tunggal
yang mempunyai bagian-bagian berupa upih atau pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daunnya berbentuk pita dengan tulang daun sejajar dan
ujung daun meruncing. Tepi daun rata dan pangkal daun membulat. Daging daun
tipis seperti perkamen. Permukaan atas dan bawah daun licin. Warna daunnya
hijau. Mempunyai ibu tulang daun (costa)
yang ada di tengah, berukuran besar membujur daun dari pangkal sampai ujung.
Klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Subclassis : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Familia : Poaceae (Gramine)
Genus : Bambusa
Spesies : Bambusa sp.
(Sumber : Cronquist. 1981)
2.
Daun Tebu (Saccharum officinarum
L.)
Daun tebu merupakan daun tunggal yang tidak lengkap
karena tidak mempunyai tangkai daun (petiolus).
Bentuk daunnya seperti garis dengan ujung daun yang runcing dan pangkal daun
berbentuk rata/merompang, sementara tepi daunnya rata. Permukaan atas daun
berbulu kasar dan bagian bawahnya licin. Daging daunnya seperti perkamen dan warna
daunnya hijau.
Klasifikasi:
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub classis :
Commelinidae
Ordo : Cyperales
Familia : Poaceae (Gramine)
Genus : Saccharum
Spesies :
Saccharum officinarum L.
(Sumber : Cronquist. 1981)
- Daun Pisang (Musa paradisiaca L.)
Daun pisang merupakan daun tunggal yang mempunyai
bagian–bagian daun lengkap berupa pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus)
dan helaian daun (lamina). Daun
pisang berbentuk jorong dengan ujung daun yang tumpul, dan pangkal daunnya juga tumpul. Tepi daunnya rata dengan
pertulangan daun yang menyirip. Permukaan atasnya licin dan permukaan bawahnya
berselaput lilin (pruinosus). Daging
daunnnya seperti kertas dan warna daunnya hijau.
Klasifikasi:
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub classis :
Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Familia :
Musaceae
Genus : Musa
Spesies :
Musa paradisiaca L.
(Sumber : Cronquist. 1981)
- Daun Jarak (Richinus communis L.)
Daun jarak berbentuk perisai,
mempunyai tangkai daun yang tidak tertanam pada pangkal daun, namun terletak di
tengah helaian daun. Tepi daunnya bercangap menjari. Ujung daunnya meruncing.
Pada pangkal daun terjadi pertemuan tepi daun pada pangkal sisi yang sama
terhadap batang sesuai dengan letak daun pada batang. Permukaan daun pada
bagian atasnya licin dan bagian bawahnya kasar. Daging daunnya tipis seperti
selaputdan daunnya berwarna hijau kemerah-merahan.
Klasifikasi:
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Familia : Euphorbiaceae
Genus : Ricinus
Spesies : Richinus communis L.
(Sumber : Cronquist. 1981)
- Daun Widelia (Widelia sp. )
Daun Widelia merupakan daun tunggal yang terdiri dari
bagian berupa pelepah daun (vagina),
tangkai daun (petiolus) dan helaian
daun (lamina). Bentuk daunnya bulat
dengan ujung daun runcing, dan pangkal daun runcing dengan tepi daunnya
bergerigi. Daun Widelia berwarna hijau, dengan permukaan atas daun berkerut dan
permukaan bawahnya berbulu kasar. Daging daunnya tipis seperti selaput.
Klasifikasi:
Divisio : Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Subclassis :
Asteridae
Ordo : Asterirales
Familia :
Asteraceae
Genus : Widelia
Species :
Widelia sp.
(Sumber : Cronquist. 1981)
- Daun Keladi (Colocasia sp)
Daun Keladi mempunyai bagian daun yang lengkap karena
memiliki pelepah daun (vagina),
tangkai daun (petiolus) dan helaian
daun (lamina). Daun berupa bangun
perisai. Ujung daunnya runcing. Pada pangkal daun terjadi pertemuan tepi daun
pada pangkal sisi yang sama terhadap batang sesuai dengan letak daun pada
batang. Warna daunnya hijau kekuning-kuningan. Permukaan daun licin dan permukaan
bawahnyakasap.
Klasifikasi:
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Subclassis :
Arecidae
Ordo : Arales
Familia :
Areceae
Genus : Colocasia
Spesies :
Colocasia sp.
(Sumber : Cronquist. 1981)
- Daun Mangga (Mangifera indica L.)
Daun Mangga hanya terdiri dari
tangkai daun (petiolus) dan helaian
daun (lamina) sehingga disebut daun
tak lengkap. Daun mangga berbetuk memanjang dengan ujung daun runcing dan
pangkal daunnya juga runcing. Tepi daun Mangga rata dengan pertulangan daun
yang menyirip. Permukaan atas daun licin, dan permukaan bawahnya kasap. Daun
berwarna hijau dan dagingnya seperti kertas.
Klasifikasi:
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnopsida
Subclassis :
Rosidae
Ordo : Sapindales
Familia :
Arnacardiceae
Genus : Mangifera
Species :
Mangifera indica L.
(Sumber : Cronquist. 1981)
VI.
KESIMPULAN
- Daun tunggal (folium simplex) yaitu apabila pada tangkai daun hanya terdapat satu helaian daun saja.
- Daun lengkap adalah daun yang memiliki bagian berupa pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun lengkap terdapat pada daun Pisang, daun Keladi dan daun Bambu.
- Daun yang tidak lengkap terdapat pada daun Tebu dan daun Mangga.
- Sifat-sifat daun yang dipakai untuk pengelompokkan adalah bentuk bangun, ujung daun, pangkal daun, daging daun, tepi daun, permukaan atas dan bawah daun dan sifat lainnya.
- Ujung daun yang runcing terdapat pada daun Bambu, daun Tebu, Daun Widelia, daun Keladi dan daun Mangga.
- Pada umumnya daun berwarna hijau tetapi ada juga yang tidak berwarna hijau seperti pada daun Jarak (Ricinus communis L.) yang berwarna hijau kemerah-merahan dan pada daun Keladi (Colocasia sp.) yang berwarna hijau kekuning-kuningan.
VII.
DAFTAR
PUSTAKA
a. Daftar
pustaka buku :
Amintarti, Sri. 2015. Penuntun Praktikum
Morfologi Tumbuhan. PMIPA FKIP UNLAM: Banjarmasin .
Cronquist, A. 1981. An
Integrated System of Flowering Plants. Columbia University :
New York .
Dasuki, Undang A.1994. Sistematik
Tumbuhan Tinggi. ITB: Bandung .
Tjitrosoepomo, G. 2013. Morfologi
Tumbuhan. UGM Press: Yogyakarta .
b. Daftar pustaka gambar :
Di akses
pada tanggal : 27 Februari 2015
Di akses pada tanggal : 27 Februari 2015
Di akses pada tanggal : 27 Februari 2015
Di akses pada tanggal : 27 Februari 2015
Di akses pada tanggal : 27 Februari 2015
Di akses pada tanggal : 27 Februari 2015
Di akses pada tanggal : 27 Februari 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar