Selasa, 24 Maret 2015

Biokimia



Description: Unlam CLR
 










TUGAS INDIVIDU
MAKALAH BIOKIMIA
(ABKC 2202)

METABOLISME ASAM AMINO DAN PROTEIN

Dosen Pembimbing :
Dra.Hj. Noorhidayati, M.Si
Drs. H. Hardiansyah, M.Si
RiyaIrianti, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :
NURLITA
(A1C214090)
Kelompok VIII B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET

2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalahini dengan tepat waktu. Serta salawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada :
1.   Dosen pembimbing yang selalu memberikan masukan
2.   Orang tua dan keluarga yang selalu mendukung dan mendoakan kami
3.   Teman-teman mahasiswa Biologi FKIP UNLAM yang selalu memberikan saran dan informasi.

Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua, saran dan kritik sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.








                                                                                    Banjarmasin, 21 Maret 2015


                                                                                   
                                                                                                Penulis





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................                   i
DAFTAR ISI..........................................................................................                   ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.............................................................................                   1
B.     Rumusan Masalah........................................................................                   1
C.     Tujuan..........................................................................................                   2
D.    Metode Penulisan........................................................................                   2
BAB II METABOLISME ASAM AMINO DAN PROTEIN
A.    Pengertian Metabolisme Asam Amino Dan Protein....................                   3
B.     Proses Penguraian Protein Dalam Tubuh.....................................                   4
C.     Kadar Asam Amino Dalam Darah...............................................                   5
D.    Reaksi Metabolisme Asam Amino...............................................                   6
E.     Siklus Urea...................................................................................                   8
F.      Biosintesis Protein.......................................................................                   9
G.    Kajian Metabolisme Asam Amino dan Protein yang berkaitan
dengan Al–Qur’an.......................................................................                   11
BAB III PENUTUP
A.    Simpulan......................................................................................                   14
B.     Saran............................................................................................                   14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................                   iii






 BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
                        Protein yang terdapat dalam makanan kita dicernakan dalam lambung dan usus menjadi asam-asam amino, yang diabsorbsi dan dibawa oleh darah ke hati. Sebagian asam amino diambil oleh hati, sebagian lagi diedarkan ke dalam jaringan-jaringan di luar hati. Protein dalam sel-sel tubuh dibentuk dari asam amino. Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan untuk biosintesis protein, kelebihan asam amino akan diubah menjadi asam keto yang dapat masuk ke dalam siklus asam sitrat atau diubah menjadi urea. Hati merupakan organ tubuh di mana terjadi reaksi katabolisme maupun anabolisme. Asam amino yang dibuat dalam hati, maupun yang dihasilkan dari proses katabolisme protein dalam hati, dibawa oleh darah ke dalam jaringan untuk digunakan. Proses anabolik maupun katabolik juga terjadi dalam jaringan di luar hati. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber, yaitu absorpsi melalui dinding usus, hasil penguraian proteindalam sel dan hasil sintesis asam amino dalam sel. Banyaknya asam amino dalam darah tergantung pada keseimbangan antara pembentukan asam amino dan penggunaannya. Hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam darah.
                        Di dalam Al-Qur’an, Allah SWT juga memerintahkan umatnya untuk memakan makanan yang halal lagi baik ( baik komposisi gizinya dan baik wujudnya) untuk memudahkan proses metabolisme dalam tubuh.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Jelaskan pengertian dari metabolisme asam amino dan protein ?
2.      Jelaskan proses penguraian protein dalam tubuh ?
3.      Berapa kadar asam amino dalam darah ?
4.      Bagaimana reaksi metabolisme asam amino ?
5.      Bagaimana siklus urea ?
6.      Bagaimana biosintesis protein ?
7.      Apa saja ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan metabolisme asam amino dan protein?
C.    TUJUAN
1.      Menjelaskan pengertian metabolisme asam amino dan protein.
2.      Menjelaskan proses penguraian protein dalam tubuh.
3.      Menjelaskan berapa kadar asam amino dalam darah.
4.      Menjelaskan reaksi metabolisme asam amino.
5.      Menjelaskan siklus urea.
6.      Menjelaskan biosintesis protein.
7.      Menjelaskan ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan metabolisme asam amino dan protein

D.    METODE PENULISAN
                        Dalam menulis makalah ini metode yang digunakan adalah metode kepustakaan, yaitu dalam pengumpulan data serta bahan-bahannya, penulis mendapatkannya melalui referensi dari buku maupun internet.












BAB II
METABOLISME ASAM AMINO DAN PROTEIN
A.    Pengertian Metabolisme Asam Amino dan Protein
                        Protein berasal dari kata Yunani Proteios yang artinya “pertama”. Protein adalah poliamida dan hidrolisis protein menghasilkan asam- asam amino.
                        Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau manuasia. Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh.
                        Metabolisme adalah hasil reaksi biokimia yang terjadi dalam sel atau tubuh makhluk hidup yang muncul dari interaksi antara molekul-molekul dalam lingkungan sel yang teratur.Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugusan amino (NH2) dan gugusan karboksil (COOH), karena protein adalah satu makromolekul yang terdiri atas sejumlah besar asam amino. Menurut para ahli biokimia, urutan asam amino ada lebih dari 100.000 protein.
                        Asam amino adalah sembarang senyawa organik yng memiliki gugus fungsional karboksilat (­-COOH) dan amina (biasanya –NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit keduanya terikat pada satu atom karbon   (C) yang sama (disebut atom C “alfa”). Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya adalah sebagai penyusun protein yang sangat penting dalam organisme. Struktur asam amino adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Struktur Asam Amino

B.     Penguraian Protein Dalam Tubuh
                        Asam amino yang dibuat dalam hati, maupun yang dihasilkan dari proses katabolisme protein dalam hati, dibawa oleh darah kedalam jaringan untuk digunakan.proses anabolik maupun katabolik juga terjadi dalam jaringan diluar hati.asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber, yaitu absorbsi melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel dan hasil sintesis asam amino dalam sel. Banyaknya asam amino dalam darah tergantung keseimbangan antara pembentukan asam amino dan penggunaannya. Hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam darah.
                        Dalam tubuh kita, protein mengalami perubahan – perubahan tertentu dengan kecepatan yang berbeda untuk tiap protein. Protein dalam darah, hati dan organ tubuh lain mempunyai waktu paruh antara 2,5 sampai 10 hari. Protein yang terdapat pada jaringan otot mempunyai waktu paruh 120 hari. Rata-rata tiap hari 1,2 gram protein per  kilogram berat badan diubah menjadi senyawa lain. Ada tiga kemungkinan mekanisme perubahan protein, yaitu :
1.   Sel-sel mati, lalu komponennya mengalami proses penguraian atau katabolisme dan dibentuk sel – sel baru.
2.   Masing-masing protein mengalami proses penguraian dan terjadi sintesis protein baru, tanpa ada sel yang mati.
3.   Protein dikeluarkan dari dalam sel diganti dengan sintesis protein baru.
                        Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang akan digunakan untuk memproduksi senyawa nitrogen yang lain, untuk mengganti protein dalam jaringan yang mengalami proses penguraian dan untuk mengganti nitrogen yang telah dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urea. Ada beberapa asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang memadai. Oleh karena itu, asam amino tersebut dinamakan asam essensial yang dibutuhkan oleh manusia.
                        Kebutuhan akan asam amino esensial tersebut bagi anak-anak relatif lebih besar daripada orang dewasa. Kebutuhan protein yang disarankan ialah 1 sampai 1,5 gram per kilogram berat badan per hari.
           
C.    Kadar Asam Amino Dalam Darah
                        Jumlah asam amino dalam darah tergantung dari jumlah yang diterima dan jumlah yang digunakan. Pada proses pencernaan makanan, protein diubah menjadi asam amino oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim – enzim yang bersangkutan. Enzim-enzim yang bekerja pada proses hidrolisis protein antara lain ialah pepsin, tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase, amino peptidase, tripeptidase dan dipeptidase.
                        Setelah protein diubah menjadi asam-asam amino, maka dengan proses absorpsi melalui dinding usus, asam amino tersebut sampai kedalam pembuluh darah. Proses absorpsi ini ialah proses transpor aktif yang memerlukan energi. Asam-asam amino dikarboksilat atau asam diamino diabsorbsi lebih lambat daripada asam amino netral.
                        Dalam keadaan berpuasa, konsentrasi asam amino dalam darah biasanya sekitar 3,5 sampai 5 mg per 100 ml darah. Segera setelah makan makanan sumber protein, konsentrasi asam amino dalam darah akan meningkat sekitar 5 mg sampai 10 mg per   100 mg darah. Perpindahan asam amino dari dalam darah  ke dalam sel-sel jaringan juga proses tranpor aktif yang membutuhkan energi.


D.    Reaksi Metabolisme Asam Amino
                        Jalur metabolik utama dari asam-asam amino terdiri atas pertama, produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet serta sintesis asam amino di hati. Kedua, pengambilan nitrogen dari asam amino. Sedangkan, ketiga adalah katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan hasil sampingan pemecahan asam amino. Keempat adalah sintesis protein dari asam-asam amino.
 












Gambar 2. Jalur-jalur utama metabolik asam amino
Sumber: http://solusiprimenoni.com/tentang-kami/
                        Tahap awal pembentukan metabolisme asam amino, melibatkan pelepasan gugus amino, kemudian baru perubahan kerangka karbon pada molekul asam amino. Dua proses utama pelepasan gugus amino yaitu, transaminasi dan deaminasi.
1.      Transaminasi
                        Transaminasi ialah proses katabolisme asam amino yang melibatkan pemindahan gugus amino dari satu asam amino kepada asam amino lain secara enzimatik.Enzim yang terlibat dalam reaksi ini adalah transaminase atau amino transaminase. Dalam reaksi transaminasi ini gugus amino dari suatu asam amino dipindahkan kepada salah satu dari tiga senyawa keto, yaitu asam piruvat, a-ketoglutarat atau oksaloasetat, sehingga senyawa keto ini diubah menjadi asam amino, sedangkan asam amino semula diubah menjadi asam keto. Ada dua enzim penting dalam reaksi transaminasi yaitu alanin transaminase dan glutamat transaminase yang bekerja sebagai katalis dalamreaksi berikut :
a.       Alanin transaminasi
Asam amino + asam piruvat                     asam α keto + alanin
b.      Glutamat transaminase
Asam amino + asam α keto glutarat                    asam α keto + asam glutamat
                        Pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang hilang, karena gugus amino yang dilepaskan oleh asam amino diterima oleh asam keto. Alanin transaminase merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap asam piruvat-alanin. Glutamat transaminase merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap glutamat-ketoglutarat sebagai satu pasang substrat .
                        Reaksi transaminasi terjadi didalam mitokondria maupun dalam cairan sitoplasma. Semua enzim transaminase tersebut dibantu oleh piridoksalfosfat sebagai koenzim. Telah diterangkan bahwa piridoksalfosfat tidak hanya merupakan koenzim pada reaksi transaminasi, tetapi juga pada reaksi-reaksi metabolisme yang lain.
                        Ada sekitar 12 asam amino protein yang mengalami reaksi transaminasi dalam proses degradasinya. Beberapa asam amino lain mengalami proses deaminasi dan dekarboksilasi.
                        Enzim aminotransferase memindahkan amin kepada α-ketoglutarat menghasilkan glutamat atau kepada oksaloasetat menghasilkan aspartat. Contoh reaksi transaminasi. Perhatikan alanin mengalami transaminasi menjadi glutamat. Pada reaksi ini dibutuhkan enzim alanin aminotransferase.
2.      Deaminasi Oksidatif
                        Asam amino dengan reaksi transaminasi dapat diubah menjadi asam glutamat. Dalam beberapa sel misalnya dalam bakteri, asam glutamat dapat mengalami proses deaminasi oksidatif yang menggunakan glutamat dehidrogenase sebagai katalis.
     Asam glutamat + NAD+                a ketoglutarat + NH4+ + NADH + H+
                        Dalam proses ini asam glutamat melepaskan gugus amino dalam bentuk NH4+. Selain NAD+ glutamat dehidrogenase dapat pula menggunakan NADP+ sebagai aseptor elektron. Oleh karena asam glutamat merupakan hasil akhir proses transaminasi, maka glutamat dehidrogenase merupakan enzim yang penting dalam metabolisme asam amino oksidase dan D-asam oksidase.
3.      Pembentukan Asetil Koenzim A
                        Asetil koenzim A merupakan senyawa penghubung antara metabolisme asam amino dengan siklus asam sitrat. ada dua jalur metabolic yang menuju kepada pembentukan asetil koenzim A, yaitu melalui asam piruvat dan melalui asam asetoasetat
                        Asam-asam amino yang menjalani jalur metabolik melalui asam piruvat ialah alanin, sistein, serin dan treonin. Alanin menghasilkan asam piruvat dengan langsung pada reaksi transaminasi dengan asam a ketoglutarat. Treonin diubah menjadi gllisin dan asetaldehida oleh enzim treonin aldolase. Glisin kemudian diubah menjadi asetil koenzim A melalui pembentukan serin dengan jalan penambahan satu atom karbon, seperti metal, hidroksi metal dan formil. koenzim yang bekerja disini ialah tetrahidrofolat.
E.     Siklus Urea
                        Hans Krebs dan Kurt Heneseleit pada tahun 1932 mengemukakan serangkaian reaksi kimia tentang pembentukan urea. Mereka berpendapat bahwa urea terbentuk dari ammonia dan karbondioksida melalui serangkaian reaksi kimia yang berupa siklus, yang mereka namakan siklus urea. Pembentukan urea ini terutama berlangsung di dalam hati. Urea adalah suatu senyawa yang mudah larut dalam air, bersifat netral, terdapat dalam urine yang dikeluarkan dari dalam tubuh.
                        Dalam reaksi pembentukan karbamil fosfat ini, satu mol amonia bereaksi  dengan satu mol karbondioksida dengan bantuan enzim karbamilfosfat sintetase. Reaksi ini membutuhkan energi, karenanya reaksi ini melibatkan dua mol ATP yang diubah menjadi ADP. Di samping itu sebagai kofaktor dibutuhkan Mg++ dan N-asetil-glutamat.
CO   + NH + 2 ATP                       karbomil fosfat + HPO4 + 2ADP
                        Karbamil fosfat yang terbentuk bereaksi dengan ornitin membentuk sitrulin. Dalam reaksi ini bagian karbomil bergabung dengan ornitin dan memisahkan gugus fosfat. Sebagai katalis pada pembentukan sitrulin adalah ornitin transkarbamilase yang terdapat pada bagian mitokondria sel hati.  
Ornitin + karbomil fosfat                           sintrulin  + HPO4   
                        Selanjutnya sitrulin bereaksi dengan asam aspartat membentuk asam argininosuksinat. Reaksi ini berlangsung dengan bantuan enzim argininosuksinat sintetase. Dalam reaksi tersebut ATP merupakan sumber energi dengan jalan melepaskan gugus fosfat dan berubah menjadi AMP.
Sintrulin + arpatat                   ATP           ADP            HO + arginino suksinat
                        Dalam reaksi ini asam argininosuksinat diuraikan menjadi arginin dan asam fumarat. Reaksi ini berlangsung dengan bantuan enzim argininosuksinase, suatu enzim yang terdapat dalam hati dan ginjal.
Arginino suksinat                             fumarat + arginin
                        Reaksi terakhir ini melengkapi tahap reaksi pada siklus urea. Dalam reaksi ini arginin diuraikan menjadi urea dan ornitin. Enzim yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi penguraian ini ialah arginase yang terdapat dalam hati. Ornitin yang terbentuk dalam reaksi hidrolisis ini bereaksi dengan karbamilfosfat untuk membentuk sitrulin. Demikian seterusnya reaksi berlangsung secara berulang-ulang merupakan suatu siklus. Adapun urea yang terbentuk dikeluarkan dari tubuh melalui urine.
Arginin                          ornitin + urea
F.     Biosintesis Protein
                        Biosintesis protein  yang terjadi dalam sel merupakan reaksi kimia yang kompleks dan melibatkan beberapa senyawa penting, terutama DNA dan RNA.molekuk DNA merupakan rantai polinukleutida yang mempunyai beberapa jenis basa purin dan piramidin, dan berbentuk heliks ganda.
                        Dengan demikian akan terjadi heliks ganda yang baru dan proses terbentunya molekul DNA baru ini disebut replikasi, urutan basa purin dan piramidin pada molekul DNA menentukan urutan asam amino dalam pembentukan  protein. Peran dari DNA itu sendiri sebagai pembawa informasi genetik atau sifat-sifat keturunan pada seseorang. Ada dua tahap pembentukan protein :
1.       Tahap pertama disebut transkripsi, yaitu pembentukan molekul RNA sesuai pesan yang diberikan oleh DNA.
2.      Tahap kedua disebut translasi, yaitu molekul RNA menerjemahkan informasi genetika kedalam proses pembentukan protein.
                        Biosintesis protein terjadi dalam ribososm, yaitu suatu partikel yang terdapat dalam sitoplasma r RNA bersama dengan protein merupakan komponen yang membentuk ribosom dalam sel, perananya dalam dalam sintesis protein yang berlangsung dalam ribosom belum diketahui.
                        Bagian molekut m RNA diproduksi dalam inti sel dan merupakan RNA yang paling sedikit jumlahnya. Kode genetika yang berupa urutan basa pada rantai nukleutida dalam molekul DNA. Tiap tiga buah basa yang berurutan disebut kodon, sebagai contoh AUG adalah kodon yang terbentuk dalam dari kombinasi adenin-urasil-guanin, GUG adalah kodon yang terbentuk dari kombinasi guanin-urasil-guanin. Kodon yang menunjuk asam amino  yang sama disebut sinonim, misalnya CAU dan CAC adalah sinonim untuk histidin. Perbedaan antara sinonim tersebut pada umumnya adalah basa pada kedudukan ketiga misalnya GUU,GUA,GUC,GUG.
                        Bagian molekut t RNA yang penting dalam biosintesis protein ialah lengan asam amino yang mempunyai fungsi mengikat molekul asam amino tertentu dalam lipatan anti kodon. Lipatan antikodon mempunyai fungsi menemukan kodon yang menjadi pasangannya dalam m RNA yang tedapat dalam ribosom. Pada proses biosintesis protein, tiap molekul t RNA membawa satu molekul asam amino masuk ke dalam ribosom. Pembentukkan ikatan asam amino dengan t Rna ini berlangsung dengan bantuan enzim amino asli t RNA sintetase dan ATP melalui dua tahap reaksi:
                        Asam aminon dengan enzim dan AMP membentuk kompleks aminosil-AMP-enzim. Reaksi antara kompleks aminoasil-AMP-enzim dengan t RNA. Proses biosintesis akan berhenti apabila pada m RNA terdapat kodon UAA,UAG,UGA. karena dalam sel normal tidak terdapat t RNA yang mempunyai antikodon komplementer.

G.    Dalam Al-Qur’an Allah SWT Menjelaskan dalam Beberapa Surah yang Berkaitan dengan Metabolisme Asam Amino dan Protein

1.       QS. An-Nahl (16) ayat 5 :

                     ۗ تَأْكُلُونَ وَمِنْهَا وَمَنَٰفِعُ دِفْءٌ فِيهَا  لَكُمْ خَلَقَهَا وَٱلْأَنْعَٰمَ
       Artinya: “Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu makan.”
(Dalam surat ini mengandung makna bahwa daging hewan dapat menghindari penyakit hati, menguatkan otot-otot, menguatkan otak, dan menghindari anemia.)

2.      QS. An-Nahl (16) ayat 14 :
                        Artinya : “ Dan Dia-lah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan dagimg yang segar (ikan) darinya, dan (dari lautan itu) kamu mengeluarkan perhiasan yang kamu pakai. Kamu juga melihat perahu berlayar padanya, dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya , dan agar kamu bersyukur.”
(Dalam surat ini dinyatakan bahwa daging ikan dapat mempertinggi protein, dan minyak ikan sebagai sumer kalsium dan iodium. Protein ikan mengandung berbagai asam amino dalam bentuk yang mendekati asam amino didalam tubuh manusia. Komposisi asam amino protein ikan juga lebih lengkap dibanding bahan makanan lain, salah satunya taurin, sangat bermanfaat merangsang pertumbuhan sel otak balita.)  
3.      QS. Al-Maidah (5) ayat 3:
            Artinya “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(Dalam surah ini Allah menjelaskan bahwa memakan bangkai adalah makan yang tidak baik dan akan berdampak buruk bagi tubuh karena akan menggaggu sistem metabolisme tubuh, dan kandungan protein dari bangkai juga tidak ada.)
4.      QS. Abasa (80) ayat 24:
                                  طَعَامِهِۦٓ  إِلَىٰ  ٱلْإِنسَٰنُ فَلْيَنظُرِ
           Artinya “Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.”
5.      QS. An- Nahl (18) ayat 69:
                       Artinya: “Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan”
(Madu mengandung Vitamin B2 dan B6 yang berperan dalam metabolisme protein dan mencegah penyakit kulit.)




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Metabolisme adalah hasil reaksi biokimia yang terjadi dalam sel atau tubuh  makhluk hidup yang muncul dari interaksi antara molekul-molekul dalam lingkungan sel yang teratur.
2.      Protein adalah poliamida dan hidrolisis protein menghasilkan asam- asam amino.
3.      Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino.
4.      Jumlah asam amino dalam darah tergantung dari jumlah yang diterima dan jumlah yang digunakan.
5.      Urea adalah suatu zat yang mengandung nitrogen, senyawa yang mudah larut dalam air, bersifat netral dan hasil ekskresi ginjal. Urea terbentuk melalui reaksi deaminasi, yaitu gugus –NH2 dilepaskan dalam bentuk amonia yang kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh dalam urine.
6.      Dalam proses biosintesis protein molekul DNA berperan sebagai cetakan bagi terbentuknya RNA, sedangkan molekul RNA kemudian mengarahkan urutan asam amino dalam pemebentukan molekul protein yang berlangsung dalam ribosom.
7.      Ayat Al-Qur’an yang membahas tentang metabolisme asam amino dan protein antara lain : QS. An-Nahl (16) ayat 5, QS. An-Nahl (16) ayat 14, QS. Al-Maidah (5) ayat 3, QS. Abasa (80) ayat 24, dan QS. An- Nahl (18) ayat 69
B.     Saran
                        Sebaiknya diadakan lagi kajian kepustakaan yang lebih mendalam mengenai materi metabolisme asam amino dan protein, karena masih banyak yang belum mengetahui betapa pentingnya proses metabolisme asam amino dan protein dalam tubuh.





DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2001.Prinsip Dasar ilmu Gizi.Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Arbianto, Purwo. 1993. Biokimia Konsep-Konsep Dasar. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Montgomery. Rex. Dkk. 1993. Biokimia Jilid 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia.Universitas Indonesia.Jakarta.

https://ariyantilisa24.wordpress.com/2014/05/27/makalah-ayat-biokimia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar