TUGAS INDIVIDU
MAKALAH BIOKIMIA
(ABKC 2202)
METABOLISME ASAM AMINO DAN PROTEIN
Dosen Pembimbing :
Dra.Hj. Noorhidayati, M.Si
Drs. H. Hardiansyah, M.Si
RiyaIrianti, S.Pd, M.Pd
Disusun Oleh :
NURLITA
(A1C214090)
Kelompok VIII B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalahini dengan tepat waktu. Serta salawat dan salam kepada junjungan
kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan pengikut beliau
hingga akhir zaman.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada :
1.
Dosen pembimbing yang selalu memberikan masukan
2.
Orang tua dan keluarga yang selalu mendukung dan
mendoakan kami
3.
Teman-teman mahasiswa Biologi FKIP UNLAM yang selalu
memberikan saran dan informasi.
Kami berharap semoga
makalah ini bermanfaat untuk kita semua, saran dan kritik sangat kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Banjarmasin,
21 Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 1
C. Tujuan.......................................................................................... 2
D. Metode Penulisan........................................................................ 2
BAB II METABOLISME ASAM AMINO DAN PROTEIN
A.
Pengertian Metabolisme Asam Amino Dan Protein.................... 3
B.
Proses Penguraian Protein Dalam Tubuh..................................... 4
C.
Kadar Asam Amino Dalam Darah............................................... 5
D.
Reaksi Metabolisme Asam Amino............................................... 6
E.
Siklus Urea................................................................................... 8
F.
Biosintesis Protein....................................................................... 9
G.
Kajian Metabolisme Asam Amino dan Protein yang
berkaitan
dengan
Al–Qur’an....................................................................... 11
BAB III PENUTUP
A. Simpulan...................................................................................... 14
B. Saran............................................................................................ 14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Protein
yang terdapat dalam makanan kita dicernakan dalam lambung dan usus menjadi
asam-asam amino, yang diabsorbsi dan dibawa oleh darah ke hati. Sebagian asam
amino diambil oleh hati, sebagian lagi diedarkan ke dalam jaringan-jaringan di
luar hati. Protein dalam sel-sel tubuh dibentuk dari asam amino. Bila ada
kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan untuk biosintesis protein,
kelebihan asam amino akan diubah menjadi asam keto yang dapat masuk ke dalam
siklus asam sitrat atau diubah menjadi urea. Hati merupakan organ tubuh di mana
terjadi reaksi katabolisme maupun anabolisme. Asam amino yang dibuat dalam
hati, maupun yang dihasilkan dari proses katabolisme protein dalam hati, dibawa
oleh darah ke dalam jaringan untuk digunakan. Proses anabolik maupun katabolik
juga terjadi dalam jaringan di luar hati. Asam amino yang terdapat dalam darah
berasal dari tiga sumber, yaitu absorpsi melalui dinding usus, hasil penguraian
proteindalam sel dan hasil sintesis asam amino dalam sel. Banyaknya asam amino
dalam darah tergantung pada keseimbangan antara pembentukan asam amino dan
penggunaannya. Hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam
darah.
Di dalam Al-Qur’an, Allah SWT juga
memerintahkan umatnya untuk memakan makanan yang halal lagi baik ( baik
komposisi gizinya dan baik wujudnya) untuk memudahkan proses metabolisme dalam
tubuh.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Jelaskan
pengertian dari metabolisme asam amino dan protein ?
2. Jelaskan
proses penguraian protein dalam tubuh ?
3. Berapa
kadar asam amino dalam darah ?
4. Bagaimana
reaksi metabolisme asam amino ?
5. Bagaimana
siklus urea ?
6. Bagaimana
biosintesis protein ?
7. Apa
saja ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan metabolisme asam amino dan protein?
C.
TUJUAN
1. Menjelaskan
pengertian metabolisme asam amino dan protein.
2. Menjelaskan
proses penguraian protein dalam tubuh.
3. Menjelaskan
berapa kadar asam amino dalam darah.
4. Menjelaskan
reaksi metabolisme asam amino.
5. Menjelaskan
siklus urea.
6. Menjelaskan
biosintesis protein.
7. Menjelaskan
ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan metabolisme asam amino dan protein
D.
METODE
PENULISAN
Dalam menulis makalah
ini metode yang digunakan adalah metode kepustakaan, yaitu dalam pengumpulan
data serta bahan-bahannya, penulis mendapatkannya melalui referensi dari buku maupun
internet.
BAB II
METABOLISME ASAM AMINO DAN PROTEIN
A.
Pengertian
Metabolisme Asam Amino dan Protein
Protein
berasal dari kata Yunani Proteios yang artinya “pertama”. Protein adalah
poliamida dan hidrolisis protein menghasilkan asam- asam amino.
Protein merupakan komponen penting atau
komponen utama sel hewan atau manuasia. Oleh karena sel itu merupakan pembentuk
tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat
utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh.
Metabolisme adalah hasil reaksi biokimia yang
terjadi dalam sel atau tubuh makhluk hidup yang muncul dari interaksi antara
molekul-molekul dalam lingkungan sel yang teratur.Asam amino ialah asam
karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang terdapat sebagai
komponen protein mempunyai gugusan amino (NH2) dan gugusan karboksil (COOH),
karena protein adalah satu makromolekul yang terdiri atas sejumlah besar asam
amino. Menurut para ahli biokimia, urutan asam amino ada lebih dari 100.000
protein.
Asam amino adalah sembarang senyawa organik
yng memiliki gugus fungsional karboksilat (-COOH) dan amina (biasanya –NH2).
Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit keduanya terikat pada satu
atom karbon (C) yang sama (disebut atom C “alfa”). Asam amino
termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu
fungsinya adalah sebagai penyusun protein yang sangat penting dalam organisme.
Struktur asam amino adalah sebagai berikut :
Gambar 1.
Struktur Asam Amino
B.
Penguraian
Protein Dalam Tubuh
Asam
amino yang dibuat dalam hati, maupun yang dihasilkan dari proses katabolisme
protein dalam hati, dibawa oleh darah kedalam jaringan untuk digunakan.proses
anabolik maupun katabolik juga terjadi dalam jaringan diluar hati.asam amino
yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber, yaitu absorbsi melalui
dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel dan hasil sintesis asam amino
dalam sel. Banyaknya asam amino dalam darah tergantung keseimbangan antara
pembentukan asam amino dan penggunaannya. Hati berfungsi sebagai pengatur
konsentrasi asam amino dalam darah.
Dalam tubuh kita, protein mengalami perubahan
– perubahan tertentu dengan kecepatan yang berbeda untuk tiap protein. Protein
dalam darah, hati dan organ tubuh lain mempunyai waktu paruh antara 2,5 sampai
10 hari. Protein yang terdapat pada jaringan otot mempunyai waktu paruh 120
hari. Rata-rata tiap hari 1,2 gram protein per kilogram berat badan
diubah menjadi senyawa lain. Ada tiga kemungkinan mekanisme perubahan protein,
yaitu :
1. Sel-sel
mati, lalu komponennya mengalami proses penguraian atau katabolisme dan
dibentuk sel – sel baru.
2. Masing-masing
protein mengalami proses penguraian dan terjadi sintesis protein baru, tanpa
ada sel yang mati.
3. Protein
dikeluarkan dari dalam sel diganti dengan sintesis protein baru.
Protein dalam makanan diperlukan untuk
menyediakan asam amino yang akan digunakan untuk memproduksi senyawa nitrogen
yang lain, untuk mengganti protein dalam jaringan yang mengalami proses
penguraian dan untuk mengganti nitrogen yang telah dikeluarkan dari tubuh dalam
bentuk urea. Ada beberapa asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak
dapat diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang memadai. Oleh karena itu, asam
amino tersebut dinamakan asam essensial yang dibutuhkan oleh manusia.
Kebutuhan akan asam amino esensial tersebut
bagi anak-anak relatif lebih besar daripada orang dewasa. Kebutuhan protein
yang disarankan ialah 1 sampai 1,5 gram per kilogram berat badan per hari.
C.
Kadar
Asam Amino Dalam Darah
Jumlah asam amino dalam darah tergantung dari
jumlah yang diterima dan jumlah yang digunakan. Pada proses pencernaan makanan,
protein diubah menjadi asam amino oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim –
enzim yang bersangkutan. Enzim-enzim yang bekerja pada proses hidrolisis
protein antara lain ialah pepsin, tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase,
amino peptidase, tripeptidase dan dipeptidase.
Setelah protein diubah menjadi asam-asam
amino, maka dengan proses absorpsi melalui dinding usus, asam amino tersebut
sampai kedalam pembuluh darah. Proses absorpsi ini ialah proses transpor aktif
yang memerlukan energi. Asam-asam amino dikarboksilat atau asam diamino
diabsorbsi lebih lambat daripada asam amino netral.
Dalam keadaan berpuasa, konsentrasi asam
amino dalam darah biasanya sekitar 3,5 sampai 5 mg per 100 ml darah. Segera
setelah makan makanan sumber protein, konsentrasi asam amino dalam darah akan
meningkat sekitar 5 mg sampai 10 mg per 100 mg darah. Perpindahan asam amino dari
dalam darah ke dalam sel-sel jaringan juga proses tranpor aktif yang
membutuhkan energi.
D.
Reaksi
Metabolisme Asam Amino
Jalur metabolik utama dari asam-asam amino
terdiri atas pertama, produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh,
digesti protein diet serta sintesis asam amino di hati. Kedua, pengambilan
nitrogen dari asam amino. Sedangkan, ketiga adalah katabolisme asam amino menjadi
energi melalui siklus asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan hasil
sampingan pemecahan asam amino. Keempat adalah sintesis protein dari asam-asam
amino.
Gambar 2. Jalur-jalur utama metabolik asam amino
Sumber: http://solusiprimenoni.com/tentang-kami/
Tahap awal pembentukan metabolisme asam
amino, melibatkan pelepasan gugus amino, kemudian baru perubahan kerangka
karbon pada molekul asam amino. Dua proses utama pelepasan gugus amino yaitu,
transaminasi dan deaminasi.
1. Transaminasi
Transaminasi ialah proses katabolisme asam
amino yang melibatkan pemindahan gugus amino dari satu asam amino kepada asam
amino lain secara enzimatik.Enzim yang terlibat dalam reaksi ini adalah
transaminase atau amino transaminase. Dalam reaksi transaminasi ini gugus amino
dari suatu asam amino dipindahkan kepada salah satu dari tiga senyawa keto,
yaitu asam piruvat, a-ketoglutarat atau oksaloasetat, sehingga senyawa keto ini
diubah menjadi asam amino, sedangkan asam amino semula diubah menjadi asam
keto. Ada dua enzim penting dalam reaksi transaminasi yaitu alanin transaminase
dan glutamat transaminase yang bekerja sebagai katalis dalamreaksi berikut :
a. Alanin
transaminasi
Asam
amino + asam
piruvat
asam α keto + alanin
b. Glutamat
transaminase
Asam
amino + asam α keto
glutarat
asam α keto + asam glutamat
Pada reaksi ini tidak
ada gugus amino yang hilang, karena gugus amino yang dilepaskan oleh asam amino
diterima oleh asam keto. Alanin transaminase merupakan enzim yang mempunyai
kekhasan terhadap asam piruvat-alanin. Glutamat transaminase merupakan enzim
yang mempunyai kekhasan terhadap glutamat-ketoglutarat sebagai satu pasang
substrat .
Reaksi transaminasi
terjadi didalam mitokondria maupun dalam cairan sitoplasma. Semua enzim
transaminase tersebut dibantu oleh piridoksalfosfat sebagai koenzim. Telah
diterangkan bahwa piridoksalfosfat tidak hanya merupakan koenzim pada reaksi
transaminasi, tetapi juga pada reaksi-reaksi metabolisme yang lain.
Ada sekitar 12 asam
amino protein yang mengalami reaksi transaminasi dalam proses degradasinya.
Beberapa asam amino lain mengalami proses deaminasi dan dekarboksilasi.
Enzim aminotransferase
memindahkan amin kepada α-ketoglutarat menghasilkan glutamat atau kepada
oksaloasetat menghasilkan aspartat. Contoh reaksi transaminasi. Perhatikan
alanin mengalami transaminasi menjadi glutamat. Pada reaksi ini dibutuhkan
enzim alanin aminotransferase.
2. Deaminasi
Oksidatif
Asam amino dengan reaksi transaminasi dapat
diubah menjadi asam glutamat. Dalam beberapa sel misalnya dalam bakteri, asam
glutamat dapat mengalami proses deaminasi oksidatif yang menggunakan glutamat
dehidrogenase sebagai katalis.
Asam glutamat +
NAD+
a ketoglutarat + NH4+ + NADH + H+
Dalam proses ini asam
glutamat melepaskan gugus amino dalam bentuk NH4+. Selain NAD+ glutamat
dehidrogenase dapat pula menggunakan NADP+ sebagai aseptor elektron. Oleh
karena asam glutamat merupakan hasil akhir proses transaminasi, maka glutamat dehidrogenase
merupakan enzim yang penting dalam metabolisme asam amino oksidase dan D-asam
oksidase.
3. Pembentukan
Asetil Koenzim A
Asetil koenzim A
merupakan senyawa penghubung antara metabolisme asam amino dengan siklus asam
sitrat. ada dua jalur metabolic yang menuju kepada pembentukan asetil koenzim
A, yaitu melalui asam piruvat dan melalui asam asetoasetat
Asam-asam amino yang
menjalani jalur metabolik melalui asam piruvat ialah alanin, sistein, serin dan
treonin. Alanin menghasilkan asam piruvat dengan langsung pada reaksi
transaminasi dengan asam a ketoglutarat. Treonin diubah menjadi gllisin dan
asetaldehida oleh enzim treonin aldolase. Glisin kemudian diubah menjadi asetil
koenzim A melalui pembentukan serin dengan jalan penambahan satu atom karbon,
seperti metal, hidroksi metal dan formil. koenzim yang bekerja disini ialah
tetrahidrofolat.
E.
Siklus
Urea
Hans Krebs dan Kurt Heneseleit pada tahun
1932 mengemukakan serangkaian reaksi kimia tentang pembentukan urea. Mereka
berpendapat bahwa urea terbentuk dari ammonia dan karbondioksida melalui
serangkaian reaksi kimia yang berupa siklus, yang mereka namakan siklus urea.
Pembentukan urea ini terutama berlangsung di dalam hati. Urea adalah suatu
senyawa yang mudah larut dalam air, bersifat netral, terdapat dalam urine yang
dikeluarkan dari dalam tubuh.
Dalam reaksi pembentukan karbamil fosfat ini,
satu mol amonia bereaksi dengan satu mol karbondioksida dengan bantuan
enzim karbamilfosfat sintetase. Reaksi ini membutuhkan energi, karenanya reaksi
ini melibatkan dua mol ATP yang diubah menjadi ADP. Di samping itu sebagai
kofaktor dibutuhkan Mg++ dan N-asetil-glutamat.
CO₂
+ NH₂ + 2
ATP
karbomil fosfat + H₃PO4 + 2ADP
Karbamil fosfat yang
terbentuk bereaksi dengan ornitin membentuk sitrulin. Dalam reaksi ini bagian
karbomil bergabung dengan ornitin dan memisahkan gugus fosfat. Sebagai katalis
pada pembentukan sitrulin adalah ornitin transkarbamilase yang terdapat pada
bagian mitokondria sel hati.
Ornitin
+ karbomil fosfat
sintrulin + H₃PO4
Selanjutnya sitrulin
bereaksi dengan asam aspartat membentuk asam argininosuksinat. Reaksi ini
berlangsung dengan bantuan enzim argininosuksinat sintetase. Dalam reaksi
tersebut ATP merupakan sumber energi dengan jalan melepaskan gugus fosfat dan
berubah menjadi AMP.
Sintrulin
+
arpatat
ATP
ADP H₂O
+ arginino suksinat
Dalam reaksi ini asam
argininosuksinat diuraikan menjadi arginin dan asam fumarat. Reaksi ini berlangsung
dengan bantuan enzim argininosuksinase, suatu enzim yang terdapat dalam hati
dan ginjal.
Arginino
suksinat
fumarat + arginin
Reaksi terakhir ini
melengkapi tahap reaksi pada siklus urea. Dalam reaksi ini arginin diuraikan
menjadi urea dan ornitin. Enzim yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi
penguraian ini ialah arginase yang terdapat dalam hati. Ornitin yang terbentuk
dalam reaksi hidrolisis ini bereaksi dengan karbamilfosfat untuk membentuk
sitrulin. Demikian seterusnya reaksi berlangsung secara berulang-ulang
merupakan suatu siklus. Adapun urea yang terbentuk dikeluarkan dari tubuh
melalui urine.
Arginin
ornitin + urea
F.
Biosintesis
Protein
Biosintesis protein yang terjadi dalam
sel merupakan reaksi kimia yang kompleks dan melibatkan beberapa senyawa
penting, terutama DNA dan RNA.molekuk DNA merupakan rantai polinukleutida yang
mempunyai beberapa jenis basa purin dan piramidin, dan berbentuk heliks ganda.
Dengan demikian akan terjadi heliks ganda
yang baru dan proses terbentunya molekul DNA baru ini disebut replikasi, urutan
basa purin dan piramidin pada molekul DNA menentukan urutan asam amino dalam
pembentukan protein. Peran dari DNA itu sendiri sebagai pembawa informasi
genetik atau sifat-sifat keturunan pada seseorang. Ada dua tahap pembentukan
protein :
1. Tahap pertama disebut transkripsi, yaitu
pembentukan molekul RNA sesuai pesan yang diberikan oleh DNA.
2. Tahap
kedua disebut translasi, yaitu molekul RNA menerjemahkan informasi genetika kedalam
proses pembentukan protein.
Biosintesis protein
terjadi dalam ribososm, yaitu suatu partikel yang terdapat dalam sitoplasma r
RNA bersama dengan protein merupakan komponen yang membentuk ribosom dalam sel,
perananya dalam dalam sintesis protein yang berlangsung dalam ribosom belum
diketahui.
Bagian molekut m RNA
diproduksi dalam inti sel dan merupakan RNA yang paling sedikit jumlahnya. Kode
genetika yang berupa urutan basa pada rantai nukleutida dalam molekul DNA. Tiap
tiga buah basa yang berurutan disebut kodon, sebagai contoh AUG adalah kodon
yang terbentuk dalam dari kombinasi adenin-urasil-guanin, GUG adalah kodon yang
terbentuk dari kombinasi guanin-urasil-guanin. Kodon yang menunjuk asam
amino yang sama disebut sinonim, misalnya CAU dan CAC adalah sinonim
untuk histidin. Perbedaan antara sinonim tersebut pada umumnya adalah basa pada
kedudukan ketiga misalnya GUU,GUA,GUC,GUG.
Bagian molekut t RNA
yang penting dalam biosintesis protein ialah lengan asam amino yang mempunyai
fungsi mengikat molekul asam amino tertentu dalam lipatan anti kodon. Lipatan
antikodon mempunyai fungsi menemukan kodon yang menjadi pasangannya dalam m RNA
yang tedapat dalam ribosom. Pada proses biosintesis protein, tiap molekul t RNA
membawa satu molekul asam amino masuk ke dalam ribosom. Pembentukkan ikatan
asam amino dengan t Rna ini berlangsung dengan bantuan enzim amino asli t RNA
sintetase dan ATP melalui dua tahap reaksi:
Asam aminon dengan enzim
dan AMP membentuk kompleks aminosil-AMP-enzim. Reaksi antara kompleks
aminoasil-AMP-enzim dengan t RNA. Proses biosintesis akan berhenti apabila pada
m RNA terdapat kodon UAA,UAG,UGA. karena dalam sel normal tidak terdapat t RNA
yang mempunyai antikodon komplementer.
G.
Dalam
Al-Qur’an Allah SWT Menjelaskan dalam Beberapa Surah yang Berkaitan dengan Metabolisme
Asam Amino dan Protein
1. QS. An-Nahl (16) ayat 5 :
ۗ
تَأْكُلُونَ وَمِنْهَا وَمَنَٰفِعُ دِفْءٌ فِيهَا لَكُمْ خَلَقَهَا وَٱلْأَنْعَٰمَ
Artinya:
“Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang
menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu makan.”
(Dalam surat ini mengandung makna bahwa daging hewan
dapat menghindari penyakit hati, menguatkan otot-otot, menguatkan otak, dan
menghindari anemia.)
2. QS.
An-Nahl (16) ayat 14 :
Artinya : “ Dan Dia-lah
yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan dagimg yang segar
(ikan) darinya, dan (dari lautan itu) kamu mengeluarkan perhiasan yang kamu
pakai. Kamu juga melihat perahu berlayar padanya, dan agar kamu mencari
sebagian karunia-Nya , dan agar kamu bersyukur.”
(Dalam
surat ini dinyatakan bahwa daging ikan dapat mempertinggi protein, dan minyak
ikan sebagai sumer kalsium dan iodium. Protein ikan mengandung berbagai asam
amino dalam bentuk yang mendekati asam amino didalam tubuh manusia. Komposisi
asam amino protein ikan juga lebih lengkap dibanding bahan makanan lain, salah
satunya taurin, sangat bermanfaat merangsang pertumbuhan sel otak balita.)
3. QS.
Al-Maidah (5) ayat 3:
Artinya “Diharamkan bagimu (memakan)
bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain
Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam
binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu)
yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak
panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini
orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu
janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan
telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena
kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.”
(Dalam
surah ini Allah menjelaskan bahwa memakan bangkai adalah makan yang tidak baik
dan akan berdampak buruk bagi tubuh karena akan menggaggu sistem metabolisme
tubuh, dan kandungan protein dari bangkai juga tidak ada.)
4. QS.
Abasa (80) ayat 24:
طَعَامِهِۦٓ إِلَىٰ
ٱلْإِنسَٰنُ فَلْيَنظُرِ
Artinya “Maka hendaklah
manusia itu memperhatikan makanannya.”
5. QS.
An- Nahl (18) ayat 69:
(Madu
mengandung Vitamin B2 dan B6 yang berperan dalam metabolisme protein dan
mencegah penyakit kulit.)
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Metabolisme adalah hasil reaksi biokimia
yang terjadi dalam sel atau tubuh makhluk
hidup yang muncul dari interaksi antara molekul-molekul dalam lingkungan sel
yang teratur.
2. Protein
adalah poliamida dan hidrolisis protein menghasilkan asam- asam amino.
3.
Asam amino ialah asam karboksilat yang
mempunyai gugus amino.
4.
Jumlah asam amino dalam darah tergantung
dari jumlah yang diterima dan jumlah yang digunakan.
5.
Urea adalah suatu zat yang mengandung
nitrogen, senyawa yang mudah larut dalam air, bersifat netral dan hasil
ekskresi ginjal. Urea terbentuk melalui reaksi deaminasi, yaitu gugus –NH2
dilepaskan dalam bentuk amonia yang kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh dalam
urine.
6.
Dalam proses biosintesis protein molekul
DNA berperan sebagai cetakan bagi terbentuknya RNA, sedangkan molekul RNA
kemudian mengarahkan urutan asam amino dalam pemebentukan molekul protein yang
berlangsung dalam ribosom.
7.
Ayat Al-Qur’an yang membahas tentang
metabolisme asam amino dan protein antara lain : QS. An-Nahl (16) ayat 5, QS.
An-Nahl (16) ayat 14, QS. Al-Maidah (5) ayat 3, QS. Abasa (80) ayat 24, dan QS.
An- Nahl (18) ayat 69
B.
Saran
Sebaiknya diadakan lagi kajian kepustakaan
yang lebih mendalam mengenai materi metabolisme asam amino dan protein, karena
masih banyak yang belum mengetahui betapa pentingnya proses metabolisme asam
amino dan protein dalam tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2001.Prinsip Dasar ilmu Gizi.Penerbit
PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Arbianto, Purwo.
1993. Biokimia Konsep-Konsep Dasar.
Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Montgomery. Rex. Dkk.
1993. Biokimia Jilid 1. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press
Poedjiadi,
Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia.Universitas Indonesia.Jakarta .
https://ariyantilisa24.wordpress.com/2014/05/27/makalah-ayat-biokimia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar